"Operasi kami terus berlanjut. Jumlah orang yang ditahan sejauh ini bertambah menjadi tujuh orang," tutur Menteri Dalam Negeri Turki, Efkan Ala, dalam pertemuan duta besar Turki di Ankara seperti dilansir AFP dan media setempat, Today's Zaman, Jumat (15/1/2016).
(Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Istanbul Masuk Sebagai Pengungsi Suriah 5 Januari)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Efkan Ala tidak menyebutkan lebih lanjut waktu penangkapan maupun identitas dua tersangka baru ini.
Ledakan bom bunuh di distrik wisata Sultanahmet, Istanbul pada Selasa (12/1) pagi, merenggut sedikitnya 10 nyawa yang sebagian besar warga Jerman dan melukai 15 orang lainnya termasuk turis asing. Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ini.
(Baca juga: 68 Tersangka ISIS Ditangkap di Turki Usai Ledakan Bom Istanbul)
Namun Turki meyakini pelaku bom diri sebagai warga Suriah berusia 28 tahun yang merupakan anggota ISIS. Disebutkan otoritas Turki, pelaku masuk ke wilayah Turki baru-baru ini melalui perbatasan Suriah secara wajar sebagai pengungsi. Bahkan pelaku sempat diambil sidik jarinya oleh imigrasi Turki.
Sejumlah media lokal mengidentifikasi pelaku sebagai Nabil Fadli yang lahir di Arab Saudi. Namun Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere dalam pernyataan yang dikutip media Jerman, Deutsche Welle, menyatakan identitas pelaku belum dipastikan otoritas Turki.
"Nama yang dirilis oleh media Turki didasarkan pada sebuah kartu identitas, namun belum dikonfirmasi apakah kartu identitas ini memang milik pengebom bunuh diri," sebutnya.
![]() |












































