Turki Tahan 3 Warga Rusia Usai Ledakan Istanbul

Turki Tahan 3 Warga Rusia Usai Ledakan Istanbul

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 13 Jan 2016 15:33 WIB
Bunga untuk korban ledakan Istanbul (Reuters)
Istanbul - Otoritas Rusia melaporkan tiga warga negaranya ditahan otoritas Turki usai ledakan Istanbul. Ketiganya ditahan karena diduga terkait militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

"Kami memastikan penahanan tiga warga negara Rusia," ucap Konsulat Jenderal Rusia di Antalya, Alexander Tolstopyatenko, seperti dilansir media Rusia, sputniknews.com, Rabu (13/1/2016).

Laporan penahanan tiga warga Rusia ini pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Turki, Dogan News Agency. Ketiga warga Rusia itu ditahan dalam operasi penggerebekan anti-ISIS di kota Antalya, Turki pada Rabu (13/1) waktu setempat. Antalya merupakan kota wisata Mediterania yang terletak di sebelah selatan negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Iran Kecam Keras Ledakan Bom Istanbul)

Disebutkan juga oleh Dogan News Agency, seperti dilansir Reuters, polisi juga menyita sejumlah dokumen dan CD dalam penggeledahan di sejumlah lokasi yang dicurigai menjadi tempat bersembunyi para tersangka. Namun tidak bisa dipastikan kapan waktu pasti penahanan ketiga warga Rusia itu. Otoritas Turki tidak menjelaskan lebih lanjut apakah penahanan ini terkait dengan ledakan Istanbul.

Ledakan yang mengguncang distrik wisata Sultanahmet di Istanbul pada Selasa, 12 Januari dipastikan dipicu seorang pengebom bunuh diri. Otoritas Turki menyebut pelaku merupakan warga negara Suriah berusia 28 tahun yang tergabung dengan ISIS.

(Baca juga: Ledakan Bom Bunuh Diri di Istanbul Bikin Turis Asing Ketakutan)

Menurut otoritas Turki, pelaku diduga baru-baru ini melintasi perbatasan Suriah untuk masuk ke wilayah Turki. Namun nama pelaku tidak masuk dalam daftar pengawasan terduga militan di Turki.

Sedikitnya 10 turis asing, sebagian besar warga Jerman, tewas akibat ledakan ini dan 15 orang lainnya luka-luka. Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom ini.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads