"Operasi teroris ini sekali lagi menegaskan kembali prioritas perjuangan bersama oleh negara-negara regional dan dunia melawan terorisme dan ekstremisme, dan pentingnya penyelesaian segera krisis-krisis regional berdasarkan solusi politik dan penolakan semua bentuk terorisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaberi Ansari seperti dilansir media Iran, Press TV, Rabu (13/1/2016).
Ditegaskan Ansari, pemerintah Iran akan mendukung pemerintah Turki dalam perjuangan melawan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu telah memastikan pelaku bom bunuh diri merupakan anggota kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pelaku masuk ke wilayah Turki dari perbatasan Suriah.
"Kita memastikan bahwa pelaku serangan ialah warga asing yang merupakan anggota Daesh," ucap PM Davutoglu di Ankara, merujuk pada nama Arab ISIS, seperti dilansir AFP, Rabu (13/1/2016).
Sejauh ini belum ada pihak maupun kelompok tertentu, termasuk ISIS, yang secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri ini. Turki sebelumnya telah menjadi target serangan-serangan ISIS. Salah satunya, serangan bom ISIS pada 2015 lalu di ibukota Ankara yang menewaskan lebih dari 100 orang.
(ita/ita)











































