"Penyerangan mengerikan ini terjadi di jantung kota bersejarah Istanbul, melukai warga Turki dan para turis yang sedang berada di negara tersebut," ujar juru bicara Dewan Kemanan Nasional AS, Ned Price dalam sebuah pernyataan resminya seperti dilansir Reuters, Rabu (13/1/2016).
Price juga mengatakan Washington yang beraliansi dengan Turki dalam pasukan keamanan PBB, NATO, merupakan rekan sejawat yang memiliki visi dan misi yang sama dalam melawan terorisme, khususnya Islamic State atau ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah pernyataan resmi, Pemerintah Turki memastikan bahwa 9 korban tewas dalam serangan bom bunuh diri tersebut adalah warga negara Jerman, dan 1 korban lainnya sebagai warga negara Peru. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu diduga kuat dipicu seorang pengebom bunuh diri asal Suriah.
"Saya mengecam insiden teror di Istanbul yang merupakan serangan oleh seorang pengebom bunuh diri asal Suriah," sebut Erdogan saat berbicara dalam acara makan siang bersama para Duta Besar Turki di Ankara, seperti dilansir Reuters, Selasa (12/1/2016).
"Sangat disayangkan, terdapat 10 korban tewas termasuk warga negara asing dan warga Turki sendiri... Terdapat juga 15 korban luka," imbuhnya dalam pernyataan yang disiarkan langsung oleh televisi setempat ini.
![]() |












































