Sebagaimana dilansir Reuters, Senin (11/1/2016), pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan uji coba pada Rabu lalu adalah uji coba bom hidrogen. Aktivitas itu adalah sebuah langkah pertahanan diri melawan ancaman perang nuklir dari AS.
Uji coba keempat nuklir Korut membikin marah China dan AS sekaligus. Meski demikian, pemerintah AS dan ahli persenjataan telah meragukan bahwa yang diuji coba Korut itu adalah bom hidrogen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Osan berada di selatan Seoul dan 77 km jauhnya dari Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea. Pihak militer AS bahkan tegas menyatakan soal aksi terbang B-52 itu.
"Penerbangan itu adalah menanggapi provokasi teranyar oleh Korea Utara," kata pihak militer AS.
Di Washington, Kepala Staf Gedung Putih Denis McDonough menyatakan AS akan melanjutkan kerjasama dengan China dan Rusia sebagaimana kerjasama dengan Jepang dan Korsel untuk mengisolasi Korea Utara. Itu dilakukan sampai ada komitmen untuk menghilangkan senjata nuklir.
"Sampai mereka melakukan itu mereka akan tetap di tempat mereka, sebuah wilayah terasing yang tak bisa melayani rakyat mereka sendiri," kata McDonough. (dnu/dnu)