Dilaporkan televisi setempat CCTV dan dilansir AFP, Sabtu (9/1/2016), sekitar 20 orang berpakaian ala seragam militer menghancurkan sebagian Fourth Affiliated Hospital di Zhengzhou University, distrik Huiji, Provinsi Henan pada Kamis (7/1) waktu setempat. Otoritas setempat tengah melakukan penyelidikan atas insiden ini.
"Saya sedang mengoperasikan...mesin (sinar X). Suaranya (penghancuran rumah sakit) mengagetkan saya," tutur Direktur Radiologi rumah sakit tersebut, Liu Chunguang kepada CCTV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Liu, saat itu hanya ada sejumlah kecil dokter dan satu pasien di dalam rumah sakit ketika penghancuran terjadi di luar.
Sejumlah gambar yang dipublikasikan media-media China menunjukkan beberapa kamar di rumah sakit tersebut dengan kondisi atap runtuh dan temboknya dipenuhi lubang. Sejumlah kabel listrik menjuntai dan puing-puing di mana-mana.
Surat kabar lokal Dahebao melaporkan kamar mayat rumah sakit tersebut bagaikan runtuh. Enam jasad pasien yang disimpan di kamar mayat itu, menurut Dahebao, dipenuhi puing. Sedangkan berbagai peralatan medis senilai 4 juta yuan atau setara Rp 8,4 miliar rusak parah akibat insiden ini.
Sedikitnya tiga pegawai rumah sakit tersebut mengalami luka-luka saat bersitegang dengan pekerja yang merobohkan rumah sakit. Otoritas distrik Huiji mengaku tak tahu pasti orang-orang di balik penghancuran rumah sakit ini. Namun kepada AFP, mereka menyatakan terus menyelidiki insiden ini.
(nvc/trw)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 