Pada Rabu, 6 Januari, Korut mengklaim berhasil melakukan uji coba bom hidrogen, yang memicu kecaman dan kemarahan sejumlah negara termasuk AS, Korsel, Jepang dan bahkan satu-satunya sekutu besarnya, China.
Obama dan Park melakukan pembicaraan via telepon pada Kamis (7/1) ini guna membahas klaim Korut tersebut. Kantor kepresidenan Park menyatakan, percakapan tersebut berlangsung sekitar 20 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua pemimpin juga sepakat bahwa Korut harus menebus dengan semestinya atas uji coba nuklir terbaru dan bersumpah akan bekerja sama dengan erat demi diadopsinya resolusi kuat di Dewan Keamanan PBB," demikian disampaikan.
Korut mengklaim telah berhasil melaksanakan uji coba bom hidrogen pertama pada Rabu (6/1) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. "Kami sekarang telah bergabung dengan jajaran negara-negara nuklir," demikian pernyataan Korut.
Sebelumnya Korut telah tiga kali melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006, 2009 dan 2013. Bom hidrogen sendiri, sejauh ini, dianggap sebagai senjata paling merusak yang pernah diciptakan manusia dan disebut sebagai jenis paling kuat dari bom nuklir. Sebuah bom hidrogen atau perangkat termonuklir, menggunakan fusi dalam reaksi berantai yang menghasilkan ledakan yang jauh lebih kuat daripada ledakan yang dihasilkan uranium atau plutonium. (ita/ita)











































