Sejumlah pemerintahan bertekad akan memberikan respons keras dan menyerukan PBB untuk mengambil tindakan lebih jauh terhadap negeri komunis, yang telah berada di bawah sanksi-sanksi berat internasional itu.
"Uji nuklir yang dilakukan Korea Utara merupakan ancaman serius bagi keselamatan negara kita dan kita benar-benar tak bisa mentolerir ini," tegas Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo, Jepang seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Abe, Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-Hye menyebut uji coba nuklir tersebut sebagai "provokasi serius".
"Uji coba ini bukan saja provokasi serius bagi keamanan nasional kita, namun juga ancaman bagi masa depan kita... dan tantangan besar bagi perdamaian dan stabilitas internasional," tandasnya.
Bukan hanya negara-negara tetangga Korut, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan negara-negara lainnya juga mengecam keras uji coba nuklir tersebut. Uji coba nuklir terbaru Korut yang mengejutkan itu, diperintahkan secara pribadi oleh pemimpin Korut, Kim Jong Un, dan terjadi hanya dua hari sebelum ulang tahunnya.
Bulan lalu, dalam pernyataan yang disampaikan selama tur inspeksi, Kim menyatakan bahwa Pyongyang telah mengembangkan bom hidrogen atau bom. Klaim tersebut disambut skeptis oleh para pakar internasional. Kebanyakan pakar berasumsi, Pyongyang masih butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan bom hidrogen.
Bom hidrogen, sejauh ini, merupakan senjata paling merusak yang pernah diciptakan manusia. Bom ini disebut sebagai jenis yang paling kuat dari bom nuklir. Sebuah bom hidrogen, atau perangkat termonuklir, menggunakan fusi dalam sebuah reaksi berantai yang menghasilkan ledakan yang jauh lebih kuat.
(ita/ita)











































