Arab Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik, Ini Tanggapan Iran

Arab Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik, Ini Tanggapan Iran

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 04 Jan 2016 13:40 WIB
Foto: Istimewa/Reuters
Teheran, - Pemerintah Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran setelah serangan massa ke Kedutaan Besar Saudi di Teheran, Iran. Apa tanggapan pemerintah Teheran atas pemutusan hubungan tersebut?

Pejabat senior pemerintah Iran, Hossein Amir Abdollahian menyatakan, pemutusan hubungan tersebut tak akan mengalihkan perhatian dunia dari kesalahan besar yang dilakukan Saudi dengan mengeksekusi seorang ulama terkemuka Syiah.

"Dengan memutuskan untuk memutus hubungan (diplomatik), Arab Saudi tak bisa membuat dunia melupakan kesalahan besarnya mengeksekusi seorang ulama," ujar Abdollahian seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA dan dilansir AFP, Senin (4/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakannya, Saudi telah melakukan kesalahan strategis dalam mengadopsi keputusan tergesa-gesa itu, yang telah menimbulkan ketidakstabilan dan perkembangan terorisme di wilayah tersebut.

Eksekusi mati ulama terkemuka Syiah, Nimr al-Nimr oleh otoritas Saudi telah memicu kemarahan publik di negara-negara mayoritas Syiah di Timur Tengah. Bahkan warga Iran telah menyerang gedung Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan sebuah konsulat Saudi di kota Mashhad. Penyerangan itu membuat pemerintah Saudi berang hingga mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran.

Ulama Nimr dieksekusi mati bersama 46 orang lainnya pada Sabtu, 26 Desember 2015 lalu. Dalam statemennya seperti diberitakan kantor berita resmi Saudi, SPA dan dilansir AFP, Sabtu (2/1/2016), Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan, 47 orang yang dieksekusi mati tersebutย  terbukti mengadopsi ideologi radikal "takfiri", bergabung dengan organisasi-organisasi teroris dan melakukan berbagai plot kejahatan.

Di antara ke-47 orang yang dihukum mati itu, juga termasuk beberapa warga Saudi yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan dalam serangan-serangan Al-Qaeda, yang menewaskan warga Saudi dan warga asing pada tahun 2003 dan 2004.

Di antaranya juga termasuk Fares al-Shuwail, yang oleh media Saudi digambarkan sebagai pemimpin tinggi agama Al-Qaeda di Saudi. Dia ditangkap pada Agustus 2004 silam.

Mereka yang dieksekusi termasuk seorang warga Mesir dan seorang warga Chad. Sisanya merupakan warga Saudi yang menjadi anggota kelompok radikal ISIS. Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan, mereka semua dieksekusi hari Sabtu (2/1) lalu di 12 kota berbeda di Saudi. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads