Informasi penyerangan tersebut diperoleh dari kantor berita Iranian Students News Agency (ISNA), seperti dilansir AFP, Minggu (3/1/2016). Kejadian penyerangan tersebut terjadi pada Sabtu (2/1) kemarin sebelum akhirnya dibubarkan polisi.
Penyerangan dilakukan beberapa jam setelah Arab Saudi mengeksekusi Nimr. Mayoritas Syiah di Iran dan Irak juga disebutkan ISNA, mengecam eksekusi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasca eksekusi, hubungan Iran dan Arab Saudi memanas. Usai ulama terkemuka Iran Ayatollah Ahmad Khatami menyebut keluarga penguasa Arab Saudi akan jatuh sebagai dampak eksekusi, Saudi menyerang balik Iran dan menyebut Iran sebagai negara yang tak tahu malu.
"Rezim Iran adalah rezim terakhir di dunia yang bisa menuduh orang lain mendukung terorisme, mengingat bahwa (Iran) adalah negara yang mensponsori teror, serta dikutuk oleh PBB dan banyak negara. Rezim Iran tidak memiliki rasa malu karena omong kosong tentang masalah-masalah hak asasi manusia, bahkan tahun lalu dieksekusi ratusan warga Iran tanpa dasar hukum yang jelas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataan ke kantor berita resmi SPA, seperti dikutip dari AFP, Minggu (3/1).
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini