"Satu jam saja terlambat, saya pasti meninggal," ujar fotografer yang enggan disebutkan namanya itu.
Seperti dilansir AFP, Jumat (1/1/2016), Dia berada di balkon hotel bersama temannya untuk memotret lebih dekat perayaan tahun baru untuk medianya. Namun, suasana tiba-tiba berubah saat kobaran api meletus di gedung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia panik karena merasa tak menemukan cara untuk menyelamatkan diri. Ia lalu memutuskan untuk mengikatkan badannya pada seutas tali pengaman lift pembersih kaca gedung.
Ia mengulur sekitar 30 meter tali yang sangat berat dan diikatkan di pinggang dan peralatan foto yang dimilikinya. Ia pun berupaya turun dari luar gedung dan akhirnya bisa selamat.
"Tali itu adalah penyelamatku," ujarnya pada AFP. Ia menjelaskan bahwa kobaran api hanya berjarak 10 meter dari tempatnya memotret.
Β
Ia memilih menyelamatkan diri dengan menggunakan tali karena takut akan kehabisan napas karena asap jika menggunakan tangga darurat.
Sambil berpegangan ke dinding gedung, ia pun berupaya menelepon keluarga untuk meminta mereka menghubungi tim penyelamat untuk menyelamatkannya. Setelah dihubungi, ia akhirnya diminta tenang oleh tim penyelamat sambil menunggu tim datang untuk membantunya turun. Satu setengah jam kemudian, tim datang untuk menyelamatkannya.
"Saat saya mendengar suara sirine dan langkah tim penyelamat, saya terus mengetuk aluminium untuk mendapat perhatian mereka," ucapnya.
"Saya tetap bersemangat karena ini adalah malam tahun baru dan penuh dengan adrenalin," ucapnya dengan nada bergetar.
Sesaat setelahnya, pertunjukan kembang api tetap dilakukan dari menara Burj Khalifa seperti tradisi tahun baru yang biasa. Setidaknya ada 16 orang terluka dan belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. (mnb/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini