Benarkah Ada Kereta Emas Nazi di Polandia?

Menelusuri Harta Karun Nazi

Benarkah Ada Kereta Emas Nazi di Polandia?

Sapto Pradityo - detikNews
Rabu, 23 Des 2015 12:46 WIB
Foto: Reuters
WaΕ‚brzych -

Konon, pada detik-detik akhir menjelang kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, ketika dari timur Tentara Merah Rusia dan dari arah barat Tentara Sekutu terus menjepit posisi loyalis Nazi, satu rangkaian kereta berangkat dari Kota Breslau (kini Wroclaw, Polandia) menuju Waldenburg (kini WaΕ‚brzych, Polandia). Kedua kota ini hanya berjarak sekitar 60 kilometer.

Tak rela timbunan emasnya dirampas Sekutu dan Tentara Merah, para pejabat Nazi berniat menyembunyikannya. Kereta dari Breslau ini mengangkut batangan-batangan emas hasil rampasan tentara Nazi dari negara-negara Eropa Timur. Tapi, sejak hari itu, kereta emas Nazi ini tak terdengar lagi kabarnya.

Seperti dikutip Douglas Botting dan Ian Sayer dalam bukunya, Nazi Gold: The Sensational Story of the World's Greatest Robbery, dari Bank Nasional Hungaria saja, Reichsbank mengeruk emas senilai US$ 32,2 juta (kurang-lebih setara dengan US$ 550 juta atau Rp 7,5 triliun hari ini) dan US$ 2,5 juta (setara dengan US$ 42,7 juta atau Rp 585 miliar hari ini) dari Bank Sentral Republik Cek.

Total nilai emas yang dirampas tentara Nazi selama Perang Dunia II ditaksir sekitar US$ 772 juta, setara dengan US$ 13,2 miliar atau Rp 180 triliun hari ini. Setiap emas yang dirampas kemudian dicairkan, dicetak ulang dan diberi stempel RB, Reichsbank, dengan lambang elang.

Tak cuma menimbun emas rampasan dari bank sentral, Reichsbank bekerja sama dengan Schutzstaffel (SS), unit paramiliter Nazi juga mengumpulkan segala macam harta rampasan dari para tawanan di kamp konsentrasi, mulai gigi palsu emas hingga koin emas. Ratusan ton emas yang dikumpulkan tentara Nazi sebagian jatuh ke tangan pasukan Sekutu kala perang berakhir.

Sebagian penduduk Walbrzych percaya, gerbong-gerbong yang mengangkut 300 ton emas dan harta rampasan Nazi itu disembunyikan di bekas lorong-lorong kereta bawah tanah tak jauh dari Kastil Ksiaz di kota tersebut. Eduard Wawrzyszko, penunggu Kastil Ksiaz, menuturkan, bos besar Nazi, Adolf Hitler, pernah singgah ke kastil itu pada 1943. Tak jelas untuk kepentingan apa, Hitler memerintahkan anak buahnya membangun jaringan terowongan kereta bawah tanah di sekitar Kastil Ksiaz. Tapi, hingga perang usai, proyek ini belum tuntas.

Perempuan Yahudi yang selamat dari holocaust/Reuters


Selama puluhan tahun, para pemburu terus menelusuri jejak kereta emas dari Breslau, tapi hasilnya nihil. Andrzej Gaik, pemandu wisata di Walbrzych, sudah ratusan kali ke Kastil Ksiaz, tapi dia tak pernah melihat jejak kereta emas Nazi. "Aku juga tak percaya ada orang yang pernah berhasil mendekati jejak kereta emas itu," kata Andrzej kepada stasiun televisi TVN24 pada Agustus lalu.


Di depan sejumlah wartawan dan sorotan kamera televisi, Andreas Richter dan Piotr Koper mengumumkan kabar heboh. Warga Jerman dan Polandia ini mengklaim berhasil menemukan jejak kereta emas Nazi di Walbrzych. Sebagai imbalan atas usaha mereka menelusuri harta karun Nazi, Andreas dan Piotr menuntut hak 10 persen dari nilai harta di kereta emas.

"Kami punya bukti tak terbantahkan," kata Piotr seperti dikutip Guardian. Keduanya telah menunjuk tim pengacara untuk mengurus klaim atas kereta emas. "Penemuan ini setara dengan penemuan kapal Titanic," kata JarosΕ‚aw Chmielewski, anggota tim pengacara, kepada Radio Wroclaw.

Salah satu sumber rujukan utama Andreas dan Piotr adalah Tadeusz Slowikowski, 85 tahun. Sudah puluhan tahun Tadeusz menelusuri jejak kereta emas Nazi. Menurut Tadeusz kepada Daily Mail, dia pertama kali mendengar cerita soal kereta emas itu dari seorang Jerman bernama Schulz pada 1950-an.

"Aku menolong dia saat tengah dikeroyok orang. Sebagai ucapan terima kasih, dia bercerita soal terowongan kereta itu," kata Tadeusz. Menurut penuturan Schulz, untuk menghapus jejak kereta emas, semua pekerja penggarap terowongan dan anggota keluarganya dibunuh oleh Nazi. Tadeusz sudah berulang kali menyampaikan informasi itu kepada pemerintah daerah, tapi pejabat pemerintah malah menyuruhnya tutup mulut.

Andreas dan Piotr mengaku sudah menguji informasi dari Tadeusz dan sejumlah informan lain dengan menggunakan magnetometer dan radar pemindai dalam tanah. "Kami berhasil menemukan karena kami orang setempat," kata Piotr kepada NBC. Kementerian Pertahanan Polandia dan Pemerintah Kota WaΕ‚brzych sudah mengirimkan tim beserta perlengkapannya untuk memeriksa klaim Andreas dan Piotr. Benarkah ada kereta emas di WaΕ‚brzych?

"Mungkin ada terowongan di bawah sana, tapi tak ada kereta," kata Janusz Madej, ketua tim peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Krakow, kepada Guardian pekan lalu. Jika ada rangkaian gerbong kereta sepanjang 100 meter terkubur pada kedalaman 2,5 meter, menurut Janusz, mestinya tampak jelas pada hasil pemindaian. "Apakah kalian melihat pola itu di foto ini? Tidak. Jadi tak ada kereta."

Terowongan Nazi di Polandia/Reuters


Hasil penelitian tim Janusz tak membuat Andreas dan Piotr mengurungkan niat memburu kereta emas Nazi. Mereka tetap yakin bahwa hasil penelitian mereka lebih akurat. "Tak mungkin gambar seperti itu dihasilkan dari bentukan alam.... Mungkin saja mereka salah," kata Piotr kepada New York Times. Janusz juga percaya hasil pemindaian mereka tak meleset. "Manusiawi jika kita membuat kesalahan.... Tapi sungguh bodoh jika tetap ngotot padahal salah."

Halaman 2 dari 2
(sap/hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads