Dicurigai Dukung ISIS, Masjid di Jerman Ditutup

Dicurigai Dukung ISIS, Masjid di Jerman Ditutup

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Des 2015 19:29 WIB
Dicurigai Dukung ISIS, Masjid di Jerman Ditutup
Ilustrasi (Reuters)
Berlin - Otoritas Jerman menggelar penggerebekan di sejumlah lokasi yang dicurigai terkait kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sebuah masjid yang ada di pusat kajian Islam di kota Stuttgart ditutup karena dicurigai mendukung ISIS.

Disampaikan Menteri Dalam Negeri untuk wilayah Baden-Wurttemberg, Reinhold Gall, seperti dilansir AFP, Jumat (18/12/2015), kepolisian kota Stuttgart menggeledah satu lokasi yang menjadi pusat kajian Islam dan memberikan peringatan bahwa pusat itu dilarang serta propertinya disita.

"Kami tidak mentolerir asosiasi yang mendukung penggunaan kekerasan untuk menunjukkan sifat religius mereka dan mengumpulkan donasi untuk kelompok terorisme," sebut Gall tanpa menyebut adanya penangkapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gall juga menyebut beberapa ulama radikal dan fundamentalis yang kebanyakan datang dari negara-negara Balkan, kerap memberikan ceramah di masjid yang ada di pusat kajian bernama Islamic Educational and Cultural Centre Mesdschid Sahabe tersebut.

Ditambahkan Gall, sekitar 50 orang dari wilayah Baden-Wuerttemberg pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Dari jumlah itu, lanjutnya, sekitar 10 orang merupakan jamaah masjid di pusat kajian Islam itu. Tiga orang di antaranya dilaporkan tewas dalam pertempuran di Suriah.

Pusat kajian itu pernah digeledah juga pada Maret lalu. Saat itu, polisi menyita sejumlah komputer, alat penyimpan data, telepon genggam dan juga beberapa dokumen sebagai barang bukti.

"Asosiasi ini mendukung kelompok militan, yang disebut ISIS, yang melakukan serangan serangan didasari motif religius terhadap banyak orang dan properti," tegas Gall.

"Melalui asosiasi itu, donasi telah dikumpulkan untuk kelompok teroris dan para pelaku jihad yang direkrut untuk terjun dalam konflik di Suriah. Asosiasi itu dan para anggotanya mengagungkan jihad dan terorisme yang didasari motif religius," tandasnya.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads