Dilaporkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) seperti dilansir CNN, Senin (14/12/2015), hujan meteor Geminid ini bisa dilihat baik di belahan bumi utara maupun selatan. Akan ada ratusan meteor yang jatuh ke bumi dengan meninggalkan jejak cahaya di langit.
Masing-masing hujan meteor akan berlangsung sekitar 1-2 detik. Hujan meteor ini bisa dilihat dengan mata telanjang dalam kondisi langit gelap dan cerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan meteor Geminid yang terjadi setiap tahun pada bulan Desember ini mendapat nama itu karena bentuk jejak hujan meteornya mirip dengan konstelasi Gemini. Setiap tahunnya, hujan meteor Geminid semakin berkembang.
"Geminid berawal sebagai hujan meteor yang relatif lemah ketika pertama ditemukan pada awal abad ke-19. Seiring berjalannya waktu, Geminid berkembang menjadi hujan meteor tahunan terkuat, dengan tingkat teoretis di atas 120 meteor per jam," demikian pernyataan NASA.
Geminids merupakan puing-puing dari objek luar angkasa yang disebut 3200 Phaethon. Sempat dikira asteroid, Phaethon kini diklasifikasikan sebagai komet yang punah. Pada dasarnya, Geminids adalah kerangka bebatuan dari sebuah komet yang kehilangan suhu dinginnya setelah terlalu dekat dengan matahari.
Bumi melewati kumpulan puing 3200 Phaethon setiap tahun pada pertengahan Desember, sehingga memicu hujan meteor.
Berbagai belahan bumi menyambut hujan meteor ini. Untuk wilayah AS, hujan meteor terlihat jelas pada Minggu (13/12) malam waktu setempat hingga Senin (14/12) dini hari. Sama halnya dengan di Inggris.
Sedangkan untuk wilayah Asia, seperti dilansir Bangkok Post, Institut Penelitian Astronomi Nasional Thailand (NARIT) menyebut hujan meteor akan terlihat di negara tersebut pada Senin (14/12) malam sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Untuk tahun ini, hujan meteor Geminid didampingi bulan sabit yang membuat langit sangat gelap saat malam, sehingga sangat mendukung untuk aktivitas memantau meteor.
(nvc/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini