detikcom dan RCTI, atas undangan Australia Plus ABC International, berkesempatan mengunjungi Sydney Fish Market di Sydney, New South Wales, Australia, pada suatu pagi di September 2015.
Pasar ikan itu terletak di pinggir laut Blackwattle Bay, Pyrmont. Kami disambut Justine Warren, Marketing Executive Sydney Fish Market. Justine mengajak kami masuk ke dalam, disambut lorong yang kanan-kirinya adalah toko-toko penjual seafood segar, beberapa di antaranya masih tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami naik tangga ke lantai dua, melewati Sydney Seafod School, sekolah memasak seafood. Kemudian, sampailah kami ke ruangan besar. Rupanya itu tempat lelang. Ikan-ikan segar ditaruh dan ditumpuk di bak-bak kotak warna biru, juga styrofoam.
![]() |
Ada tempat duduk bertingkat bak tempat teater, namun di tempat duduk itu ada bangku yang di tengahnya ada tombol-tombol bak kalkulator. Di depan ada 3 LCD besar-besar, yang melelang ikan secara paralel. Masing-masing memuat stopwatch digital, nama ikan, jumlah ketersediaannya hingga nama pembelinya.
"Jam lelang itu ada 3, yang melelang pada saat bersamaan, jadiΒ bisa menjual 1.000 bak per jam. Semua berbasis digital, ada papan kunci elektronik. Nama pembeli adalah nama toko (seafood), semua pembeli terdaftar," tutur Justine. Β
Cara lelangnya, pihak Sydney Fish Market sebagai pelelang akan menampilkan nama ikan, dan harga yang AU$ 3 di atas harga pasar. Kemudian stopwatch digital berjalan mundur, dan harga akan semakin turun. Para pembeli ikan akan menekan tombol bak kalkulator di atas bangku tempat duduknya, dan stop! Pemenang lelang akan tertera pada layar digital itu.
![]() |
Jadi, tak ada lagi teriakan-teriakan juru lelang seperti di pasar lelang ikan tradisional. Β
"Sangat cepat. Kami memakai sistem lelang Belanda. Kalau stop berarti sudah ada yang beli," tuturnya.
Dijelaskan dalam situs Sydney Fish Market, sistem lelang Belanda adalah sistem lelang terbalik yang sudah 130 tahun digunakan untuk lelang bunga tulip di Amsterdam. Sydney Fish Market sudah menggunakan sistem lelang Belanda yang dikomputerisasi sejak pasar ikan ini berdiri tahun 1989. Namun, teknologi digital yang memakai layar LCD dan proyektor untuk memvisualisasikan jam lelang baru dipasang tahun 1994.
![]() |
Saat itu Justine menunjukkan dengan sistem lelang ini, ada yang terjual AU$ 10 (Rp 100 ribu) untuk satu bak, hingga AU$4-5 (Rp 40 ribu-Rp 50 ribu).
Β
"Pembeli bisa membeli maksimum 15 bak, tak bisa lebih. Ini mencegah orang untuk memborong semua produk ikan," jelas dia.
Lelang hasil ikan tangkapan nelayan ini dimulai pukul 05.30 setiap Senin-Jumat. Jam berakhirnya lelang, antara pukul 07.00 hingga pukul 09.30.
![]() |
"Tergantung berapa lama lelangnya. Kadang kalau hari Selasa cepat sekali, jam 07.00 atau 07.30 sudah selesai. Di hari lain, atau menjelang Natal bisa sampai pukul 09.00 bahkan 09.30," imbuh dia. Β
Maklum, saat Natal, seafood merupakan sajian yang populer dihidangkan di kawasan New South Wales. Tak heran, permintaan hasil laut melonjak tinggi.
"Beli di lelang sini harganya cukup murah, masih murah juga dijual di toko, keuntungannya AU$ 2-3 dolar per kilogram," tutur Justine.
Harga murah didapatkan karena membeli dengan grosir, namun para pembeli ikan itu juga haruslah membayar komponen biaya tenaga kerja, transportasi, staf dan sebagainya, sehingga margin keuntungan pedagang ikan itu, lanjut Justine, tidak banyak.
![]() |
"Kadang ada ikan yang harganya sangat tinggi, karena semua orang menginginkannya tapi barangnya nggak banyak. Ikan snapper sama kepiting yang paling populer," jelas dia.
Namun, lanjut Justine, Anda bisa menemukan produk hasil laut dengan anggaran berapapun. Mulai dari produk filet seharga AU$ 3 per kilogram hingga king crab, jenis kepiting yang besar seharga AU$ 140 (Rp 1,4 juta) per kilogram.
"Pembeli ikan di sini bukan dari luar negeri, mayoritas dari Sydney, beberapa dari Queensland, atau sekitar New South Wales yang jauh-jauh. Tapi bukan pembeli yang jauh seperti dari Darwin (Northern Territory) atau Perth (Western Australia)," jelasnya.
Ada sekitar 600 penyuplai ikan dan nelayan di Sydney Fish Market dan 450 pembeli terdaftar. Namun, yang aktif setiap harinya adalah 100-120 pembeli terdaftar.
Jumlah ikan dan hasil laut yang dijual melalui lelang per hari mencapai 55 ton, atau setara 2.800 bak. Turis bisa melihat lelang di pasar ikan ini setiap pagi.
"Ada 2,7 juta turis yang ke sini tiap tahun," jelasnya.
Apa yang faktor utama yang membuat pasar ikan ini sukses menjadi pusat lelang dan atraksi turis?
"Grosir yang sukses, tak hanya menjalankan lelang, namun keseluruhan operasional yang kami jalankan di pasar ikan ini. Industri perikanan, suplai ikan, keragaman jenis ikan, penanganan hasil laut, menjaga kualitasnya, bagaimana kami menyimpannya di es, jadi tak hanya menjual dan membeli ikan. Namun keseluruhan industri perikanan," jawab Justine.
Baca terus fokusΒ Jelajah Australia, dan ikutiΒ Hidden Quiz-nya!
Halaman 2 dari 1