Eropa Kompak Berantas Konten Teroris dan Ujaran Kebencian

Laporan dari Brussel

Eropa Kompak Berantas Konten Teroris dan Ujaran Kebencian

Eddi Santosa - detikNews
Jumat, 04 Des 2015 04:03 WIB
Eropa Kompak Berantas Konten Teroris dan Ujaran Kebencian
Foto: Komisioner Avramopoulos (Foto: European Union)
Brussel - Pemerintah negara-negara Uni Eropa, Europol dan perusahaan-perusahaan teknologi kompak untuk memberantas konten teroris dan ujaran kebencian online.

Untuk ini dibentuk Forum Internet Uni Eropa. Tujuannya untuk mencapai pendekatan bersama berdasarkan kemitraan pemerintah dan swasta untuk mendeteksi dan mengatasi materi online yang berbahaya.

Dalam forum ini pembahasan akan fokus pada bagaimana melindungi masyarakat dari penyebaran materi teroris dan eksploitasi saluran komunikasi untuk memfasilitasi dan mengarahkan kegiatan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu pembahasan juga akan fokus pada bagaimana membuat penggunaan internet bisa lebih baik untuk menghadapi narasi teroris dan ujaran kebencian.

"Teroris menyalahgunakan internet untuk menyebarkan propaganda beracun mereka. Ini perlu dihentikan," ujar Komisioner bidang Migrasi, Dalam Negeri dan Kewarganegaraan Dimitris Avramopoulos dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat 4/12/2015.

Menurut Avramopoulos, kemitraan sukarela antar pemangku kepentingan di Eropa yang diluncurkan tersebut datang pada saat tepat untuk mengatasi masalah ini.

Industri internet dapat memainkan peran kunci dalam memerangi radikalisasi secara online dan hasutan untuk melakukan kekerasan.

"Kami ingin hasil cepat. Ini adalah cara baru untuk mengatasi penyalahgunaan internet dan menyediakan platform untuk kajian para ahli, untuk kesimpulan cepat dan operasional, serta suara kuat dan kredibel untuk menghadapi narasi ekstremis," demikian Avramopoulos.

Online Pengaruhi Offline

Sementara itu Komisioner bidang Yustisi, Konsumen dan Kesetaraan Gender, Vera Jourova mengatakan ada peningkatan bukti bahwa hasutan kebencian online mengarah pada kekerasan secara offline.

"Kita harus meningkatkan upaya untuk membatasi dan memberantas fenomena ini secara online," tegas Jourova.

Namun, imbuh Jourova, mengatasi ujaran kebencian online adalah tindakan tidak mudah, yang menuntut batasan dengan jelas kapan kebebasan berekspresi berhenti dan kapan ujaran kebencian dimulai.

Disampaikan bahwa komisi akan mendorong pendeteksian lebih cepat atas hasutan terorisme secara online dan ujaran kebencian, serta prosedur yang lebih efektif untuk menghentikan materi berbahaya.

"Kebebasan berbicara adalah hak asasi manusia, namun hak ini tidak melindungi ujaran kebencian ilegal yang menghasut kekerasan dan kebencian," pungkas Jourova.

(es/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads