"Gamelan Indonesia punya karakternya sendiri, punya pola titinada sendiri. Sangat sulit dibandingkan musik Barat. Kami berencana untuk menggabungkan keduanya, itu tantangan sekali. Lebih mudah menggabungkannya dengan musik Jepang atau negara lain, tapi kami akan melakukan itu," demikian diungkapkan Direktur Perencanaan Artistik MSO, Ronald Vermeulen.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronald menambahkan proyek ini merupakan kerjasama perdana MSO dengan seniman dan musisi Indonesia. Namun Ronald hanya memberikan bocoran sedikit mengenai proyek yang rencananya akan dilakukan pada Februari 2017 ini.
Lantas siapa sang musisi dan seniman yang mendapat kehormatan bekerja sama perdana dengan MSO itu?
"Kolaborasi pertama dengan Rahayu Supanggah, dia orang Jawa, salah satu komposer dari Yogya. Sudah ya, saya memberitahu kamu terlalu banyak nih," tuturnya sambil terkekeh.
Ronald mengatakan bekerja sama dengan Indonesia itu cepat atau lambat pasti akan dilakukan. "Karena Indonesia itu tetangga terdekat kami," imbuh dia.Β Β
![]() |
MSO adalah orkestra simfoni tertua di Australia yang berdiri sejak tahun 1906, dan kini usianya sudah 109 tahun. MSO tumbuh dari kecil hingga menjadi besar dan profesional seperti sekarang, menjadi rumah bagi ratusan musisi profesional yang mengiringi Melbourne menjadi kota besar dan berbudaya.
"Tiap orkestra punya DNA-nya sendiri-sendiri, di Belanda, Norwegia dan di Australia, semuanya sangat berbeda. MSO sangat ramah, santai tapi juga sangat bersemangat. Mungkin Anda tak bisa melihatnya saat gladi resik, tapi saat pentas, sangat spektakuler, kami memberikan yang terbaik, suaranya bernuansa campuran string Eropa dan brass section Amerika, sangat unik," jelas Ronald.
Baca terus fokusΒ Jelajah Australia, dan ikutiΒ Hidden Quiz-nya!
Halaman 2 dari 1