Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan, pengerahan pasukan baru ini dilakukan dalam koordinasi dengan pemerintah Irak dan akan membantu pasukan keamanan pemerintah Irak dan pasukan Kurdi.
"Pasukan khusus ini pada waktunya akan mampu melakukan serangan-serangan, membebaskan tahanan, mengumpulkan intelijen dan menangkap para pemimpin ISIL (nama lain ISIS)," ujar Carter di depan Komisi Dinas Bersenjata DPR AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat-pejabat AS mengatakan, pasukan khusus ini jumlahnya hanya akan sekitar 200 personel. Namun pengerahannya menandai meningkatnya tekanan militer AS terhadap ISIS, meski di lain sisi juga makin membuat pasukan Amerika menghadapi bahaya yang lebih besar.
Pengiriman pasukan ini terpisah dari pengerahan 50 tentara operasi khusus AS ke Suriah yang diumumkan sebelumnya.
Pengerahan pasukan ini dilakukan di tengah desakan terhadap Presiden AS Barack Obama untuk meningkatkan upaya-upaya koalisi internasional dalam memerangi ISIS, khususnya setelah serangan teror di Paris, Prancis pekan lalu yang menewaskan 130 orang. Obama selama ini enggan untuk mengerahkan pasukan darat AS dalam jumlah besar untuk memerangi ISIS. Obama lebih memilih mengerahkan pasukan khusus dan penasihat militer dalam jumlah terbatas. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini