Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/11/2015), penembakan ini sempat diwarnai penyanderaan yang berlangsung selama 5 jam sebelum pelaku akhirnya menyerahkan diri pada Jumat (27/11) malam waktu setempat. Lokasi penembakan yang berada di area Colorado Springs yang dipenuhi salju, sempat ditutup sementara akibat penembakan ini.
Orang-orang yang ada di dalam gedung Planned Parenthood berhamburan dan berlarian untuk menyelamatkan diri ketika pria bersenjata ini menyerbu masuk. Satu petugas kepolisian tewas dalam insiden ini, sedangkan dua korban tewas lainnya merupakan warga sipil. Sementara itu, 9 orang termasuk 5 personel kepolisian mengalami luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas, kami kehilangan dua korban sipil, kami berduka atas hilangnya nyawa seorang polisi yang berani," imbuhnya.
![]() |
Motif penembakan ini belum diketahui pasti. Tidak diketahui secara jelas juga apakah gedung Planned Parenthood ini memang menjadi target khusus. Namun aborsi merupakan salah satu layanan di pusat keluarga berencana ini dan selama ini menuai kritikan dari kalangan konservatif.
Secara terpisah, juru bicara kepolisian setempat, Letnan Catherine Buckley menyatakan bahwa pelaku sempat mengambil sejumlah barang dan tas di dalam gedung itu. Menurut Buckley, pelaku menggunakan senapan panjang dalam serangannya.
Kepolisian setempat tidak merilis identitas pelaku yang kini dalam penahanan mereka.
![]() |