Meskipun pernah belajar Bahasa Jepang dan Swedia hingga tingkat menengah atas, cintanya justru berlabuh ke Indonsia. Ia meyakini bahwa Bahasa Indonesia akan menjamin masa depannya. Tidak heran kalau kemudian ijazah sarjananya digondol dari jurusan Bahasa Indonesia dan Perdagangan, Universitas Nasional Australia (ANU).
Ia mengambil jurusan Bahasa Jawa. Bahkan, biar tambah beda, ia minta minta teman-temannya memanggilnya dengan nama Jawa: Mbak Nur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suara Mbak Nur terasa jelas. Hanya ada gangguan pada aksen Australianya saja.
Untuk menyelesaikan kuliah, Mbak Nur sempat membuat sandiwara berbahasa Jawa lalu diupload di sosial media YouTube.
"Viewer saya di YouTube mencapai 400 ribu dalam sekejap. Bahkan dalam sehari Facebook saya menerima 110 friend request. Belajar tentang Indonesia menjadikan saya terkenal," ujar Mbak Nur sambil tertawa riang.
Foto: Katrina Reid (Aji/detikcom) |
"Dari situ saya merasa bahwa Indonesia menjadi rumah baru saya. Bagaimana tidak, semua orang yang saya temui selalu mengundang saya ke rumahnya," imbuh gadis berambut pirang ini dengan bangga.
Mbak Nur saat ini menjadi asisten riset Australia-Indonesia Centre yang tugasnya membantu kolaborasi para peneliti dari 12 universitas di Australia dan Indonesia dalam berbagai bidang. Selain itu, ia juga memiliki tugas menpertemukan pebisnis Indonesia dan Australia. Mbak Nur memang luar biasa.
(bal/miq)












































Foto: Katrina Reid (Aji/detikcom)