Ancaman Teroris Meningkat, AS Ingatkan Warganya Lebih Waspada

Ancaman Teroris Meningkat, AS Ingatkan Warganya Lebih Waspada

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 24 Nov 2015 09:56 WIB
Ancaman Teroris Meningkat, AS Ingatkan Warganya Lebih Waspada
Ilustrasi (AFP PHOTO/MARK RALSTON)
Washington - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan peringatan bepergian global untuk setiap warganya. Peringatan ini didasari oleh meningkatnya ancaman teroris di seluruh dunia, terutama setelah serangan teror yang terjadi di Paris, Prancis dan Mali.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (24/11/2015), peringatan waspada ini dirilis menjelang liburan Thanksgiving di AS, di mana jutaan warga AS bersiap untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dan mengunjungi keluarga mereka di wilayah lain.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, para pelaku serangan bisa saja menargetkan kepentingan pemerintah maupun swasta. Ditegaskan Departemen Luar Negeri AS, pihaknya tidak secara langsung melarang warganya untuk bepergian, namun meminta mereka untuk lebih waspada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini AS rutin mengeluarkan peringatan perjalanan global sejak tragedi 11 September 2001 lalu. Disebutkan seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS bahwa peringatan terbaru yang habis masa berlaku pada 24 Februari mendatang ini, secara efektif memperbarui peringatan sebelumnya.

"Informasi terbaru menunjukkan bahwa kelompok itu (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS), Al-Qaeda, Boko Haram dan kelompok teroris lainnya terus merencanakan serangan teror di berbagai wilayah," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Meskipun tidak secara langsung menyebut serangan teror Paris pada 13 November lalu yang diklaim ISIS, Departemen Luar Negeri AS menekankan bahwa kelompok militan yang dimaksud telah melakukan serangan di Prancis, Nigeria, Denmark, Turki dan Mali selama beberapa tahun terakhir.

"Pemerintah meyakini kemungkinan serangan teror akan berlanjut ketika anggota kelompok itu (ISIS) kembali dari Suriah dan Irak. Ditambah lagi, ada ancaman berkelanjutan dari orang-orang tak terafiliasi yang merencanakan serangan karena terinspirasi organisasi teroris besar namun melakukannya sendiri," demikian peringatan Departemen Luar Negeri AS.

Sementara itu, otoritas Prancis dan Belgia terus melakukan perburuan besar-besaran terhadap orang-orang yang diyakini terlibat teror Paris. Perburuan kini fokus pada Salah Abdeslam (26), pria asal Belgia diyakini terlibat serangan dan masih buron.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads