Pengadilan Prancis Perintahkan Pembersihan Kamp Pengungsi yang Tak Laik

Paris - Pengadilan administratif Prancis memberikan waktu 1 minggu bagi pemerintah untuk memulai membersihkan kamp imigran atau pengungsi yang dikenal dengan 'the Jungle' atau hutan. Lokasi itu berada di bagian utara pelabuhan Calais di mana ribuan orang tinggal dalam kondisi yang 'tidak manusiawi'.

Kondisi di kamp tersebut sangat meresahkan. "Mengekspos para imigran... tak manusiawi atau perlakuannya merendahkan," kata Dewan Negara setempat.

Perintah itu untuk 'memulai memasang lebih banyak keran air, toilet dan layanan pengumpulan sampah dalam 1 minggu, untuk membersihkan area dan memberikan akses untuk layanan darurat'.

Keputusan ini senada dengan putusan pengadilan kota Lille pada 2 November lalu. Namun Kementerian Dalam Negeri mengajukan banding.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan 'tidak akan mengubah apapun secara operasional, sesuai dengan perintah' dari pengadilan Lille 'yang sudah direncanakan'.

Otoritas setempat mengestimasi ada sekitar 4500 orang yang saat ini tinggal di kamp sekitar Calais. Hampir semua imigran itu berasal dari Timur Tengah dan Afrika. Mereka mencoba menuju ke Inggris tetapi keamanan yang lebih ketat telah dilakukan.

Kefrustrasian para imigran itu kemudian berujung pada bentrok dengan polisi pada beberapa bulan terakhir. Selain itu, laporan tentang kekerasan dan pencurian juga ditemukan di sekitar 'The Jungle'. (dhn/dhn)