"Para pelaku aksi-aksi pengecut dan barbar ini tidak mewakili ras apapun, agama apapun atau kepercayaan apapun," tutur Najib seraya menegaskan untuk tidak membiarkan teroris mengklaim melakukan aksinya karena ras atau agama.
"Mereka teroris dan harus dilawan seperti teroris, dengan kekuatan penuh hukum," imbuh pemimpin negeri Jiran itu dalam pidato pembukaannya di KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia hari ini seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (21/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ini disampaikan Najib menyusul terjadinya aksi penyerangan dan penyanderaan di sebuah hotel mewah di Bamako, Mali yang menewaskan setidaknya 27 orang. Penyanderaan yang berlangsung sekitar 9 jam itu diklaim oleh kelompok jihadis Al-Murabitoun, sebuah afiliasi Al-Qaeda.
"Kami Murabitoun, dengan partisipasi dari saudara-saudara kami Al-Qaeda in the Islam Maghreb (AQIM), menyatakan operasi penyanderaan di Radisson Hotel," kata seorang pria dalam rekaman audio yang disiarkan oleh televisi Al-Jazeera.
Al-Murabitoun yang dipimpin militan Aljazair bernama Mokhtar Belmokhtar, didirikan pada tahun 2013. Kelompok ini memperkenalkan dirinya sebagai bagian dari Al-Qaeda di wilayah Afrika Barat.
(ita/ita)