Guru Yahudi Ditikam Pendukung ISIS di Prancis

Guru Yahudi Ditikam Pendukung ISIS di Prancis

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Nov 2015 14:03 WIB
Guru Yahudi Ditikam Pendukung ISIS di Prancis
Ilustrasi (Rodi Said/REUTERS)
Paris - Masih belum pulih dari serangan teror, seorang guru sekolah Yahudi di kota Marseilles, Prancis ditikam. Pelakunya merupakan tiga orang pendukung militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Syukurlah, bapak guru ini tidak mengalami luka-luka yang membahayakan nyawanya. Disampaikan jaksa Marseilles, Brice Robin kepada Reuters, Kamis (19/11/2015), ketiga pelaku yang menumpang dua motor vespa, mendekati korban yang sedang berjalan kaki.

Salah satu dari pelaku, menurut jaksa Robin, mengenakan kaos berlogo ISIS. Salah satu pelaku juga menunjukkan foto pria bernama Mohamed Merah, militan yang menewaskan 7 orang dalam serangkaian serangan di Prancis bagian selatan pada tahun 2012 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga pelaku menghina, mengancam dan kemudian menikam korban di lengan dan kaki. Mereka terkejut dengan kemunculan sebuah mobil dan kabur," terang jaksa Robin, merujuk pada teriakan anti-semitisme yang diteriakkan pelaku kepada korban.

Identitas guru (57) yang menjadi korban penikaman pada Rabu (18/11) malam waktu setempat ini, tidak dirilis ke publik. Korban yang merupakan guru geografi dan sejarah ini, menderita tiga luka tusukan di tubuhnya.

Dilaporkan bahwa bapak guru ini tengah berjalan kaki sambil mengenakan kippa, penutup kepala khas Yahudi, ketika diserang di luar rumahnya, tidak jauh dari kompleks sekolah dan sinagoge tempatnya mengajar.

Insiden ini terjadi ketika Prancis masih dalam masa darurat nasional sejak serangan teror di Paris yang menewaskan 129 orang pada 13 November lalu. Komunitas Yahudi di Prancis mengaku terkejut atas insiden penikaman ini.

"Saya terkejut, karena ini insiden kedua dalam waktu yang berdekatan," ujar presiden kelompok perwakilan Yahudi, CRIF, Michele Teboul kepada AFP. Bulan lalu, seorang pria menikam warga Yahudi setempat di wilayah yang sama. (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads