Kelompok ISIS menyatakan telah mengeksekusi seorang sandera China dan Norwegia, dengan menampilkan apa yang nampaknya sebagai gambar dua pria yang tewas di bawah banner bertuliskan "Executed" dalam edisi terbaru majalah onlinenya, Dabiq.
Dalam edisi terbaru majalah berbahasa Inggris yang terbit pada Rabu (18/11) itu tidak disebutkan lebih rinci mengenai bagaimana, kapan dan di mana kedua sandera itu dibunuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Kementerian Luar Negeri China, setelah diculik, pemerintah China melakukan mekanisme darurat untuk menyelamatkan pria tersebut, namun dia tewas dibunuh.
"Pemerintah China mengecam keras tindakan biadab tanpa kemanusiaan ini dan kami tentunya akan membawa para penjahat ini ke pengadilan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
"China tentunya akan terus memperkuat kerja sama antiterorisme dengan komunitas internasional untuk memelihara perdamaian dan ketenangan di dunia," demikian disampaikan.
Sebelumnya, kelompok radikal ISIS menyebut Fan sebagai seorang konsultan paruh waktu asal Beijing. Media China, Beijing News menyatakan, Fan kemungkinan seorang mantan eksekutif periklanan yang tinggal di pinggiran Beijing, yang perusahaannya ditutup pada tahun 2003. Tidak jelas mengapa pria berumur 50 tahun itu pergi ke Timur Tengah hingga kemudian disandera ISIS.
(ita/ita)