Jadwal training akan berakhir pekan ini, dan minggu depanlah mereka berencana keliling Eropa. Namun mimpi Thon-Ralph mengajak keluarga keliling Eropa harus tertunda.
Aksi bom dan rentetan tembakan di Paris pada Jumat (13/11/2015) lalu membuat Thon-Ralph harus menyusun rencana baru. Pasca aksi yang menewaskan 129 orang itu, pemerintah Prancis menutup Menara Eiffel dan sejumlah tempat wisata. Hampir di setiap sudut kota banyak tentara dan polisi berjaga-jaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Thon Ralph tak mau mengambil risiko. Keselamatan keluarga adalah segalanya. "Kami tidak ingin dibayangi kepanikan dan membatalkan semuanya setelah kembali normal, tapi jelan ini menjadi pikiran kamu," kata Thon-Ralph melalui email kepada CNN seperti dikutip detikcom, Senin (16/15/2015).
Menurut Thon-Ralph, bisa saja mereka melanjutkan tur keliling Eropa dengan tingkat kewaspadaan tinggi. Namun pilihan cerdas harus diambil, yakni membatalkan piknik setelah aksi bom dan rentetan tembakan di Paris.
"Hal terburuk yang dapat kami lakukan meneruskan rencana keliling Eropa dalam ketakutan, yang akan memberikan apa yang mereka inginkan, kan? Tapi, kami harus cerdas demi keluarga kami," lanjut Thon-Ralph.
Padahal keluarganya sudah membayar biaya perjalanan keliling Eropa. Biaya yang sudah dikeluarkan Thon-Ralph hilang jika semua perjalanan dia batalkan.
"Jika kami membatalkan, ada ongkos (hilang), tapi kedamaian dan keamanan sangatlah bernilai bagi kami," kata Thon-Ralph.
Dia dan suaminya, John, mengaku belum memiliki rencana mengisi liburan pekan ini pasca tragedi Paris.
(erd/nrl)











































