Dikutip dari AFP, Senin (15/11/2015) ini merupakan serangan udara pertama Prancis melawan ISIS setelah aksi teror kelompok itu di Paris. Sebanyak 12 pesawat tempur, termasuk 10 pengebom, menjatuhkan 20 bom ke target.
"Target utama yang dihancurkan digunakan oleh ISIS sebagai pos komando, pusat perekrutan jihadis dan depot amunisi. Target kedua dipakai para teroris sebagai kamp pelatihan," kata Menteri Pertahanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Amerika Serikat (AS) dan Turki berjanji akan bersama Prancis untuk menumpas kelompok militan ISIS. AS juga akan meningkatkan kekuatannya dalam menumpas jaringan jihadis tersebut.
"Kedua pemimpin sepakat untuk menunjukkan solidaritas kepada Prancis dalam melacak pelaku serangan di Paris dan akan meningkatkan kekuatan untuk menumpas jaringan jihadis tersebut," kata Presiden AS Barack Obama di sela-sela pertemuan KTT G-20 di Antalya, Turki. (bag/hat)











































