Presiden Iran: AS Harus Minta Maaf Jika Ingin Hubungan Lebih Baik

Presiden Iran: AS Harus Minta Maaf Jika Ingin Hubungan Lebih Baik

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 13 Nov 2015 10:11 WIB
Hassan Rouhani (REUTERS/Mike Segar)
Roma - Kesepakatan nuklir antara kekuatan dunia dengan Iran dianggap bisa memperbaiki hubungan Iran dengan Amerika Serikat. Namun Presiden Iran Hassan Rouhani memberi syarat agar AS meminta maaf atas tindakannya di masa lalu.

Sejak menjabat tahun 2013 lalu, Rouhani selalu mendorong Iran untuk lebih dekat dengan negara-negara Barat. Namun pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei tidak sepakat dengan normalisasi hubungan dengan 'Setan Besar', sebutan yang biasa digunakan untuk AS.

Dalam wawancara dengan surat kabar Italia, Corriere della Sera, Rouhani mengusulkan agar AS dan Iran membuka kembali kedutaan di ibukota masing-masing setelah beberapa dekade diwarnai permusuhan. Namun Rouhani meminta AS untuk meminta maaf, tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suatu hari, kedutaan-kedutaan ini akan dibuka kembali tapi itu tergantung pada perilaku dan Amerika memegang peranan penting," tutur Rouhani menjelang kunjungannya ke Italia, akhir pekan ini, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/11/2015).

"Jika mereka mengubah kebijakan mereka, memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam 37 tahun ini dan meminta maaf kepada rakyat Iran, situasi akan berubah dan hal-hal baik akan terjadi," imbuhnya.

Hubungan diplomatik Iran dan AS terputus sejak revolusi Islam tahun 1979 ketika sekelompok mahasiswa menyerbu Kedutaan Besar AS di Teheran dan menyandera 52 warga AS. Hubungan kedua negara terus diwarnai ketegangan dalam beberapa dekade terakhir karena program nuklir Iran.

Dengan adanya kesepakatan nuklir pada Juli lalu, Iran berjanji akan membatasi program nuklir sebagai ganti dicabutnya sanksi ekonomi dari negara-negara Barat termasuk AS. Iran berulang kali membantah kecurigaan negara-negara Barat soal tudingan mengembangkan bom atom. Rouhani mengatakan, AS harus memenuhi bagiannya dalam kesepakatan nuklir tersebut agar ada peningkatan hubungan antara kedua negara.

"Bagaimana kesepakatan ini diterapkan akan berpengaruh pada masa depan. Jika ini diterapkan dengan baik, maka bisa menjadi dasar untuk mengurangi ketegangan dengan AS, menciptakan kondisi untuk membangun era baru. Tapi jika AS tidak menghormati bagian mereka dalam kesepakatan nuklir, maka tentu hubungan kami akan tetap seperti di masa lalu," sebutnya. (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads