"Tindakan seperti teror hanya memperkuat komitmen kami untuk mendukung institusi di Lebanon, termasuk layanan keamanan, untuk memastikan stabilitas, kedaulatan, dan keamanan Libanon," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price dalam sebuah pernyataannya sebagaimana dikutip AFP, Jumat (13/11/2015).
"Amerika Serikat mengutuk serangan teroris yang mengerikan di Beirut, Libanon yang menewaskan puluhan dan melukai ratusan lainnya," kata Price.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan serangan yang paling mematikan bagi kelompok Hizbullah setelah kelompok itu menyatakan dukungannya kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad. ISIS mengklaim ledakan bom bunuh diri diakukan anggotanya.
Polisi mengatakan dua pria berjalan kaki dengan mengenakan rompi penuh bahan peledak ke Burj al-Barajneh. Ledakan ini membuat bangunan di sekitarnya mengalami kerusakan. Tidak hanya itu, ceceran darah masih terlihat di lapangan dan polisi membuat pagar betis untuk menghalau masyarakat yang terus berkumpul di dekat lokasi ledakan.
Stasiun televisi lokal memperlihatkan gambar orang yang terluka dibawa oleh layanan darurat dan warga sipil. (tfq/fdn)











































