Orang Makassar Kulak Teripang 137 Tahun di Wilayah Aborigin, Ada Diasporanya?

Jelajah Australia

Orang Makassar Kulak Teripang 137 Tahun di Wilayah Aborigin, Ada Diasporanya?

Nograhany Widhi K - detikNews
Kamis, 12 Nov 2015 14:49 WIB
Lukisan yang menggambarkan perkampungan di Australia Utara dari era perdagangan teripang (Foto: Nograhany WK)
Darwin - Orang Makassar kulak teripang selama sekitar 137 tahun ke pantai utara Australia di wilayah suku Aborigin. Adakah hubungan kawin-mawin di antara mereka dan diasporanya?

"Ya, mereka (Makassar dan Aborigin), bukti dokumentasi menyebutkan hubungan tulus dengan barter komoditi, yang dibawa ke Makasar. Ada perempuan Aborigin yang dibawa ke Makasar dan tinggal di Indonesia, mungkin ada yang tak kembali di Australia," jelas Paul Scott Clark, kurator Museum dan Galeri Seni Northern Territory (NT).

Paul Scott Clark menunjukkan warisan orang Makassar pada Aborigin (Foto: Nograhany WK)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Paul saat menjawab pertanyaan detikcom - yang ke Australia atas undangan Australia Plus ABC International - di Museum dan Galeri Seni NT pada September 2015 lalu.
Β 
"Mungkin perempuan Aborigin itu tinggal di Makasar, di wilayah Buton atau bagian timur Indonesia. Dan mereka kembali lagi ke kampungnya, punya cerita indah tentang kota besar kala kembali ke pantai NT Australia," imbuhnya ramah.

Kala dicecar apakah itu berarti ada komunitas keturunan Makassar di komunitas Aborigin di NT dan sebaliknya, keturunan Aborigin di Makassar, Paul yakin sekali komunitas diaspora itu ada.

"Ya tentu saja. Mereka tentu bagian dari orang Aborigin, ada keturunan yang Indonesia, ada tentu yang Indonesia yang merupakan bagian dari Aborigin," jawab peraih Master of Arts dari Charles Darwin University (CDU) karena meneliti sejarah perahu tradisional Indonesia di museum Australia ini.

Berbeda dengan Paul yang meyakini dengan pasti bahwa ada diaspora Makassar-Aborigin, pendapat skeptis dikemukakan oleh dosen sejarah yang mendalami sejarah North Australia dan ASEAN dari CDU, Dr Steven Farram.

"Apakah mereka (Makassar) menikahi komunitas lokal (Aborigin)? Jawabannya adalah mungkin ya dan tidak," tutur Steven saat ditemui dalam kesempatan terpisah di Indonesian Garden, CDU, Darwin.

Steven mengatakan orang-orang Makassar datang ke pantau utara Australia untuk mencari teripang. Namun, bila ada hubungan pernikahan antara pria Makassar dan perempuan Aborigin, masalahnya adalah pria-pria Makassar datang ke wilayah Aborigin kala itu secara musiman. Namun, tak menutup kemungkinan adanya hubungan pernikahan di antara dua komunitas tersebut meski perlu bukti-bukti konkret untuk menjawabnya.

Dr Steven Farram (Foto: Nograhany WK)


"Beberapa perempuan Aborigin sesungguhnya ada yang naik ke kapal dan dibawa ke Makassar. Tapi tak ada bukti solid bahwa mereka tinggal permanen atau nggak. Beberapa laki-laki Aborigin, pergi ke Makasar dan kembali, atau sebaliknya (laki-laki Makassar ke Aborigin dan kembali). Dan mereka punya hubungan dengan perempuan kala balik ke Makasar," tutur Steven.



Baca terus fokusΒ Jelajah Australia, dan ikutiΒ Hidden Quiz-nya!
Halaman 2 dari 1
(nwk/nrl)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads