Tanah Aborigin yang dimaksud adalah pantai utara Australia, yang kini menjadi wilayah Northern Territory (NT).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dikisahkan Paul saat diwawancara jurnalis dari 2 media Indonesia, termasuk detikcom, di Museum dan Galeri Seni Northern Territory, Darwin, Australia atas undanganΒ Australia Plus ABC International pada September 2015 lalu.
Master of Arts dari Fakultas Hukum, Pendidikan, Bisnis dan Seni Universitas Charles Darwin (Charles Darwin University/CDU) ini menambahkan bahwa di kalangan Aborigin, orang-orang Makassar disebut dengan 'Macassan'. Namun, demikian tambah Paul, orang Macassan ini tak hanya terdiri dari orang-orang Makassar saja.
"Macassan, begitu kami menyebutnya, kelompok orang tak hanya kelompok etnik dari Makasar, tapi juga suku-suku maritim seperti Bugis, Buton, Sama Bajo, Mandar, Madura. Suku maritim ini selama bertahun-tahun di waktu lalu melakukan perjalanan ke Australia dan mengumpulkan teripang, sejak sekitar 1770-1780," papar Paul.
Paul menambahkan, orang-orang Makassar saat itu mencari teripang hingga ke pantai utara Australia karena permintaan Belanda yang ingin mengumpulkan lebih banyak teripang. Belanda akan menjual teripang-teripang itu ke China. Β
![]() |
"Sangat banyak komoditi yang saat itu diminati China, dan Belanda mengorganisasi nelayan lokal untuk mengumpulkan teripang. Sejarah tidak dimulai saat ini, Macassan atau nelayan Indonesia, tadinya tak tahu tentang Australia sampai Belanda mengatakan 'Oke, kita butuh lebih banyak teripang, cari sebanyaknya dan bawa ke Makasar'," jelas dia.
Kapal dagang China datang setiap tahun untuk berdagang dengan Belanda. Komoditi yang dibawa oleh nelayan Makassar dari perairan utara NT bukan cuma teripang melainkan juga mutiara dan cangkang kerang mutiara.
"Mereka (Belanda-China) ingin mengembangkan pasar dan hubungan, Belanda ingin mengumpulkan lebih banyak teripang dan itu adalah komoditi yang menarik bagi China," tutur Paul.
Pernyataan Paul itu dikuatkan oleh dosen sejarah North Australia dan ASEAN dari Universitas Charles Darwin, Dr Steven Farram dalam kesempatan terpisah di Indonesian Garden, Universitas Charles Darwin.
![]() |
"Tentang Macassan datang ke Australia Utara, orang ini datang dari Sulawesi. Saat pertama kali datang ke pantai utara Northern Territory pada akhir abad 17 atau awal abad 18. Orang datang dengan perahu di pantai NT untuk mencari teripang dan dikumpulkan dan dibawa ke Makasar dan dijual ke China," tuturnya.
Steven menambahkan orang-orang Makassar ini menjelajah ke pantai utara Australia, di antaranya di Pulau Tiwi dan Arnhem Land. Arnhem Land kini menjadi salah satu dari 5 wilayah Northern Territory, 500 km dari ibukota NT, Darwin. Selain di dua wilayah itu, orang Makassar juga berkelana hingga Cobourg Peninsula, mampir-mampir hingga di sepanjang pantai utara NT bahkan hingga laut perbatasan NT dan Queensland.
![]() |
Di peta, wilayah itu berada di selatan Laut Timor dan Laut Aru, Indonesia. Nah, sampai kapan orang-orang Makassar ini melaut ke Australia?
"Periode Makasan 1770-1780 sampai 1906-1907. Di saat itulah perdagangan dengan Aborigin berhenti karena pemerintah Australia sudah mengenakan pungutan atau biaya, karena sudah merupakan bagian dari Australia. Mereka memutuskan menghentikan perdagangan untuk satu dan lain hal," demikian keterangan Paul.
Untuk diketahui, 6 negara otonom koloni Inggris (Queensland, New South Wales, Victoria, Tasmania, South Australia, dan Western Australia) bersepakat bersatu membentuk satu negara Australia dan mendeklarasikan diri menjadi negara persemakmuran Inggris pada 1 Januari 1901.
Baca terus fokusΒ Jelajah Australia, dan ikutiΒ Hidden Quiz-nya!
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini