"Setelah berada dalam pengawasan selama setahun karena radikalisasinya dan dukungan doktrin jihadis, orang ini mencoba mendapatkan alat-alat untuk bertindak," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve dalam statemen seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (11/11/2015).
Disebutkan, pria berumur 25 tahun ditangkap pada 29 Oktober lalu. Sejak itu, dia mendekam di penjara dan dijerat dakwaan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sumber tersebut, saat diinterogasi polisi, pria muda itu mengatakan dirinya semula ingin pergi ke Suriah untuk melakukan jihad. Namun dia kemudian memutuskan untuk melakukan serangan di wilayah Prancis karena paspornya telah disita.
Media televisi Prancis, BFM memberitakan, pria yang tak disebutkan namanya itu juga mengaku telah menjalin kontak dengan seorang anggota kelompok radikal ISIS.
(ita/ita)











































