Kenang Korban Pesawat Jatuh, Lonceng Gereja Rusia Berbunyi 224 Kali

Kenang Korban Pesawat Jatuh, Lonceng Gereja Rusia Berbunyi 224 Kali

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Nov 2015 14:41 WIB
Warga yang hadir dalam misa di St Petersburg (REUTERS/Peter Kovalev)
Moskow - Ribuan orang berkumpul di Katedral St Petersburg, Rusia untuk menghadiri misa mengenang korban jatuhnya pesawat maskapai Metrojet di Mesir. Dalam misa ini, lonceng gereja dibunyikan sesuai dengan jumlah korban tewas sebanyak 224 orang.

Dilaporkan media setempat, RT, Senin (9/11/2015), misa digelar di Katedral St Isaac yang merupakan katedral utama di kota terbesar kedua di Rusia tersebut, pada Minggu (8/11) waktu setempat. Banyak warga setempat, bersama keluarga korban hadir dalam misa ini.

Salah satu warga St Petersburg yang hadir dalam misa (REUTERS/Peter Kovalev)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibutuhkan waktu 37 menit bagi lonceng seberat 10 ton yang ada di katedral tersebut untuk dibunyikan bagi masing-masing 224 penumpang dan awak yang tewas dalam insiden tanggal 31 Oktober tersebut. Ini termasuk dua kali lonceng untuk korban anak perempuan berusia 13 tahun dan ibunya yang bekerja di katedral tersebut.

Dalam misa itu, seorang pekerja darurat yang membantu mengevakuasi puing-puing pesawat yang jatuh di Sinai Utara, Mesir membacakan puisi yang diperuntukkan untuk korban termuda, yakni seorang bayi perempuan berusia 10 bulan bernama Darina Gromova. Foto terakhir Darina saat menunggu pesawat menuju Sharm el-Sheikh, yang beredar luas di media sosial sempat menjadi simbol duka.

Darina Gromova (East2West/Will Stewart)


Total 217 penumpang dan tujuh awak pesawat tewas dalam insiden tersebut. Sebagian besar korban merupakan warga negara Rusia dengan empat warga Ukraina dan satu warga Belarusia.

Pada Minggu (8/11), pesawat keempat yang membawa jasad dan barang-barang milik korban mendarat di St Petersburg dari Kairo, Mesir. Proses identifikasi korban selama ini dilakukan di kota St Petersburg dan sejauh ini kurang dari 100 jasad korban yang telah teridentifikasi.

Pesawat jenis Airbus A-321 itu hilang kontak usai lepas dari bandara Sharm el-Sheikh, Mesir untuk terbang menuju St Petersburg. Penyebab jatuhnya pesawat hingga kini masih diselidiki oleh tim yang terdiri atas berbagai pakar dari Rusia, Prancis, Jerman dan Irlandia yang dipimpin otoritas Mesir. Sejauh ini, dugaan penyebab semakin mengarah pada ledakan bom yang diselundupkan oleh seseorang yang memiliki akses ke bandara Sharm el-Sheikh.

Dampak dari hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan sementara aktivitas penerbangan ke wilayah Mesir, terutama ke resor Sharm el-Sheikh yang dikenal sebagai kawasan wisata populer bagi warga Rusia. Penghentian ini menindaklanjuti rekomendasi dari Direktur Badan Keamanan Federal Rusia (FSB). (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads