Kota Darwin yang Santai di Pinggir Pantai

Darwin - Sepi dan santai. Itulah kesan pertama begitu kaki menginjak Darwin pada akhir Agustus 2015 lalu.

Ibu kota Northern Territory (NT) itu memanglah kota yang terletak di pinggir pantai. Dari cuaca, pemandangan dan tumbuhan tak ada yang berbeda dengan Indonesia. Sama-sama panas, tanamannya pun didominasi tanaman tropis seperti pohon nyiur atau pisang.

"Kalau kita lihat kondisi geografi Darwin dengan NTT maupun dengan Kupang, merasakan cuaca mirip, cuaca sama, cukup nyaman dibanding kondisi Australia yang di bawah seperti Melbourne atau Sydney," tutur Konsul Jenderal RI di Darwin, Andre Omer Siregar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andre mengatakan hal tersebut kala diwawancara detikcom dan RCTI yang ke Australia atas undangan Australia Plus ABC International, di Indonesian Garden Charles Darwin University, Darwin, pada September 2015 lalu.

Andre lantas menyitir lelucon di kalangan orang-orang Indonesia di Darwin bahwa Darwin ini adalah NTS alias Nusa Tenggara Selatan (NTS).

Konsul Jenderal RI di Darwin Andre Omer Siregar (detikcom)

"Banyak orang Bali, Papua dan Lombok menunjukkan bahwa mereka sangat nyaman. Kita kebawa suatu joke, kalau pengin pindah dari Kupang, kita main saja ke Darwin, itu joke orang-orang sini," tutur Andre.

Menurut Andre, jumlah warga Indonesia di Northern Territory adalah sekitar 1.100 orang. Mereka yang tinggal di ibukotanya, Darwin, sekitar 800 orang.

Warga Darwin juga tak terlalu banyak. Menurut situs Pemerintah Northern Territory, warganya 'hanya' sekitar 110 ribu orang. Tak heran, jalan-jalan di Darwin yang rapi, bersih dan lebar sangat lengang, nyaris tak ada macet, bahkan di arena Central Business District (CBD)-nya.

Di sore hari, berjalan-jalan ke pantai adalah pilihan tepat. Di sini tampak suasana Kota Darwin yang sebenarnya, santai. Tak ada suasana buru-buru laiknya di kota-kota besar metropolitan. Semua denyut kehidupan berjalan kalem-kalem saja. Warga yang jogging menyusur pantai atau kongkow-kongkow bersama kerabat dan teman di tepi pantai atau ngopi di kafe pinggir pantai.

(Foto: Nograhany WK)

Suasana santai di sore hari itu makin spektakuler kala matahari beranjak turun ke kaki langit. Semburat warna jingga dipancarkan dari matahari yang bulat sempurna bak kuning telor.

(Foto: Nograhany WK)

Angin semilir menggoyangkan pohon yang membentuk siluet karena ditimpa sunset seperti yang detikcom saksikan di East Point Recreation Reserve atau bayangan kapal-kapal yacht yang mengapung di lepas Pantai Mindil menutup sore yang sempurna!

Baca terus fokus Jelajah Australia, dan ikuti Hidden Quiz-nya!