Keamanan Dipertanyakan, Kepala Bandara Sinai Mesir Diganti

Pesawat Rusia Jatuh di Mesir

Keamanan Dipertanyakan, Kepala Bandara Sinai Mesir Diganti

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 06 Nov 2015 16:08 WIB
Bandara Sharm el-Sheikh di Sinai, Mesir (REUTERS/Asmaa Waguih)
Kairo - Banyak pihak meragukan keamanan Bandara Internasional Sharm el-Sheikh, Mesir, usai pesawat Rusia jatuh. Namun kepala bandara tersebut malah mendapat 'promosi'.

Seperti dilansir Reuters dan media Rusia, Sputnik, Jumat (6/11/2015), Abdul Wahhab Ali yang sebelumnya menjabat Kepala Bandara Sharm el-Sheikh, ditunjuk menjadi Asisten Direktur Perusahaan Bandara Nasional Mesir, perusahaan negara yang mengelola bandara-bandara sipil di Mesir.

"Abdul Wahhab Ali dipilih menjabat posisi ini karena keahlian dan kemampuannya," ujar Direktur Perusahaan Bandara Nasional Mesir, Adel Mahgoub, dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar promosi ini menjadi pemberitaan media lokal Mesir dan juga berbagai media internasional. Beberapa media menyebut hal ini bukan promosi melainkan cara halus untuk memutasinya usai insiden jatuhnya pesawat maskapai Rusia, Metrojet, di Sinai Utara. Posisi Abdul Wahhab digantikan oleh seorang pilot bernama Emad el-Balasi.

Dalam pernyataannya, Mahgoub menyatakan bahwa promosi ini tidak berkaitan dengan insiden jatuhnya pesawat Rusia maupun karena adanya kekhawatiran publik soal keamanan bandara. Menurut sumber bandara setempat, seperti dilaporkan Reuters, keputusan ini mulai berlaku 6 November.

Usai insiden jatuhnya pesawat Rusia, Bandara Internasional Sharm el-Sheikh menjadi sorotan publik. Terlebih setelah Inggris dan Amerika Serikat mengungkapkan dugaan adanya bom di dalam pesawat yang jatuh. Bahkan disebut bom itu diselundupkan seseorang melalui bandara yang disebut-sebut memiliki keamanan longgar itu.

Otoritas Mesir telah menegaskan bahwa seluruh bandaranya telah memenuhi standar keamanan internasional. Menteri Penerbangan Sipil Mesir, Hossam Kamel, menyatakan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan otoritas penerbangan federal AS atau FAA dan juga otoritas Inggris dalam menerapkan aturan keamanan yang lebih ketat.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry kepada CNN's Christiane Amanpour menegaskan otoritas Mesir tidak kecolongan dengan adanya dugaan bom diselundupkan ke dalam pesawat. "Kami memahami kepentingan dan kekhawatiran yang ada dan telah memberikan pengamanan tambahan di seluruh bandara kami demi melindungi turis-turis dan juga mengindikasikan bahwa kami tidak kecolongan," tegasnya.

Beberapa saksi mata di Bandara Sharm el-Sheikh menuturkan kepada Reuters, bahwa petugas keamanan kini rutin berpatroli di terminal bandara dan tidak mengizinkan agen travel maupun pihak tidak berkepentingan untuk berkeliaran di dalam bandara. (nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads