Rumah sakit yang dikelola badan medis internasional, Medecins Sans Frontieres (MSF) atau Doctors Without Borders tersebut dibombardir pada Senin (26/10) malam waktu setempat. Namun MSF menyatakan tak ada korban jiwa dalam serangan itu.
Lewat sebuah statemen, misi Saudi di PBB menyatakan bahwa "pesawat-pesawat koalisi Arab tidak menyerang rumah sakit tersebut dan tidak berada di Saada saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, rumah sakit tersebut tidak mungkin ditargetkan oleh pasukan koalisi," tegas Saudi dalam pernyataannya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/10/2015).
Misi Saudi menyatakan, penyelidikan mendalam tengah dilakukan atas serangan udara tersebut. Saudi pun menyayangkan Sekjen Ban yang menyalahkan koalisi Saudi "tanpa menunggu informasi lengkap dan akurat mengenai insiden yang disesalkan itu."
Sebelumnya, Ban mengecam serangan udara terhadap rumah sakit tersebut, yang menurutnya dilakukan koalisi Saudi. Ban pun menyerukan penyelidikan segera atas serangan udara tersebut.
"Sekjen mengutuk serangan-serangan udara oleh koalisi yang dipimpin Saudi yang mengenai Rumah Sakit Hayadeen, yang dikelola oleh Medecins Sans Frontieres," demikian statemen PBB seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/10/2015).
MSF menyatakan, rumah sakit yang dikuasai para pemberontak Houthi tersebut, berulang kali dibombardir Saudi pada Senin (26/10) malam waktu setempat. Lewat akun Twitter, MSF yang berbasis di Paris, Prancis tersebut memposting foto-foto hancurnya rumah sakit usai dibombardir.
Juru bicara MSF Malak Shaher menyatakan, tak ada korban tewas dalam insiden itu, namun beberapa orang mengalami luka-luka.
(ita/ita)











































