Pada Selasa (20/10) waktu setempat, Netanyahu mengatakan bahwa Hitler tidak berencana untuk membasmi Yahudi sampai dia bertemu Mufti Agung Yerusalem Haj Amin al-Husseini, seorang nasionalis Palestina pada tahun 1941.
Juru bicara Gedung Putih Eric Schultz menanggapi keras pernyataan kontroversial Netanyahu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di sini terus menekankan secara terbuka dan tertutup tentang pentingnya mencegah retorika yang menghasut, tuduhan-tuduhan atau aksi-aksi di kedua belah pihak yang bisa memancing kekerasan," tegasnya.
"Kami yakin bahwa retorika yang menghasut perlu dihentikan," tandasnya.
Respons Gedung Putih ini disampaikan setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu Netanyahu di Berlin, Jerman. Dalam pertemuan itu, Kerry mendesak Israel dan Palestina menghentikan semua hasutan guna mencegah memburuknya situasi di Timur Tengah.
(ita/ita)











































