Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (20/10/2015), justru pemerintah Saudi-lah yang mengganggu stabilitas di Timur Tengah.
Hal itu disampaikan Afkham setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Adel al-Jubeir menuding Iran mencampuri urusan dalam negeri Suriah, Irak, Libanon dan Yaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afkham mencetuskan, pernyataan Jubeir tersebut "tercela, arogan dan tidak diplomatis".
"Pendekatan yang destruktif dan non-konstruktif ini tak akan menghasilkan apa-apa," cetus Afkham mengenai Jubeir yang menyerukan Iran untuk menarik para pejuangnya dari Suriah, juga berhenti memasok senjata untuk rezim Assad dan berhenti bertindak seperti "negara penjajah" di Suriah.
"Menlu Saudi, yang negaranya punya pendekatan militer dan ekstremis terhadap krisis ... dan terus-menerus membombardir selama tujuh bulan di Yaman, tidak memenuhi syarat untuk bicara soal peran Iran di wilayah ini," tegas Afkham.
(ita/ita)











































