Dituduh Arab Saudi Campuri Urusan Negara Lain, Iran Berang

Dituduh Arab Saudi Campuri Urusan Negara Lain, Iran Berang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 20 Okt 2015 16:41 WIB
Dituduh Arab Saudi Campuri Urusan Negara Lain, Iran Berang
Foto: REUTERS/Morteza Nikoubazl
Teheran, - Pemerintah Arab Saudi menyerukan Iran untuk berhenti mencampuri urusan negara-negara tetangga di Timur Tengah. Saudi bahkan menyebut Iran bertindak seperti "negara penjajah". Teheran pun berang dan menanggapi keras pernyataan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (20/10/2015), justru pemerintah Saudi-lah yang mengganggu stabilitas di Timur Tengah.

Hal itu disampaikan Afkham setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Adel al-Jubeir menuding Iran mencampuri urusan dalam negeri Suriah, Irak, Libanon dan Yaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan antara Iran dan Saudi kian memanas sejak pecahnya pemberontakan terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pada tahun 2011 lalu. Iran terang-terangan mendukung Assad dan pemberontak Houthi yang menguasai banyak wilayah Yaman sejak tahun lalu. Hubungan keduanya makin memburuk sejak Saudi melancarkan serangan udara terhadap Houthi di Yaman. Terlebih lagi setelah tragedi Mina di Arab Saudi yang menewaskan setidaknya 464 jemaah haji Iran.

Afkham mencetuskan, pernyataan Jubeir tersebut "tercela, arogan dan tidak diplomatis".

"Pendekatan yang destruktif dan non-konstruktif ini tak akan menghasilkan apa-apa," cetus Afkham mengenai Jubeir yang menyerukan Iran untuk menarik para pejuangnya dari Suriah, juga berhenti memasok senjata untuk rezim Assad dan berhenti bertindak seperti "negara penjajah" di Suriah.

"Menlu Saudi, yang negaranya punya pendekatan militer dan ekstremis terhadap krisis ... dan terus-menerus membombardir selama tujuh bulan di Yaman, tidak memenuhi syarat untuk bicara soal peran Iran di wilayah ini," tegas Afkham.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads