Arthur Patterson akan menghadapi persidangan atas tuduhan bahwa dirinya membunuh Jo Jung-Pil, yang ditikam berulang kali dengan pisau di toilet sebuah restoran cepat saji di distrik Itaewon, dekat dengan pangkalan militer AS di Seoul.
Tayangan televisi memperlihatkan Patterson yang berwajah tegang, berjalan melewati gerbang kedatangan di bandara Incheon, dengan tangan diborgol dan dikawal pejabat-pejabat Korsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patterson yang seorang putra kontraktor militer AS itu, baru berumur 17 tahun saat pembunuhan Jo terjadi. Dia awalnya diadili sebagai kaki tangan dalam pembunuhan itu, sementara seorang pria Korea-Amerika yang berada di lokasi kejadian didakwa dengan pembunuhan. Keduanya saling tuding sebagai pembunuh Jo.
Patterson kemudian dijatuhi hukuman penjara 18 bulan atas dakwaan yang lebih ringan, sementara tersangka utama -- Edward Lee -- divonis penjara 20 tahun atas pembunuhan.
Pada tahun 1998, Patterson dibebaskan sebagai bagian dari program amnesti. Namun kemudian dia kembali dinyatakan sebagai tersangka, sedangkan Lee dibebaskan karena kurangnya bukti. Patterson kabur ke AS setahun kemudian setelah para penyidik Seoul gagal memperpanjang larangan bepergian Patterson.
Patterson resmi didakwa secara in absentia atas pembunuhan Jo pada tahun 2011. Dan sejak saat itu persidangan ekstradisi pun dimulai hingga akhirnya Patterson diekstradisi AS ke Korsel. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini