Pemulangan buronan Yang Jinjun tersebut menandai pertama kalinya China berhasil dalam mengupayakan pemulangan seorang pelarian dari AS. Badan antikorupsi China, Central Commission for Discipline Inspection (CCDI) mengatakan, Yang masuk dalam daftar 100 buronan tersangka korupsi yang dirilis pada April lalu.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (18/9/2015), daftar tersebut merupakan bagian dari "Sky Net", inisiatif China yang dimulai pada Maret lalu untuk mengkoordinir perangnya terhadap para tersangka pejabat korup yang kabur ke luar negeri dan untuk menyita aset-aset mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS maupun Kanada. Padahal kedua negara itu menjadi tujuan paling populer bagi para tersangka penjahat ekonomi dari China.
"Pemulangan Yang Jinjun ke China sepenuhnya menunjukkan bahwa upaya China untuk mendapatkan aset-aset kotor dan orang-orang kotor saat ini mendapat dukungan komunitas internasional, dan menunjukkan bahwa tak peduli betapa jauhnya unsur-unsur korup pergi atau betapa lamanya, kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mengirimkan mereka kembali," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei kepada para wartawan.
"Pemulangan Yang Jinjun ke China merupakan kemajuan penting dalam bidang ini bagi kedua negara dan telah menciptakan dasar yang bagus untuk kerja sama lebih jauh ke depannya," imbuhnya.
Tayangan televisi pemerintah China menunjukkan Yang yang diborgol, dikawal oleh beberapa polisi, turun dari sebuah pesawat khusus di bandara Fuzhou, China tenggara. Disebutkan bahwa Yang akan dibawa ke provinsi Zhejiang dan ditahan di sana.
(ita/ita)











































