Media setempat, The Star, Rabu (16/9/2015), melaporkan bahwa massa Kaus Merah di Padang Merbok mulai membubarkan diri sekitar pukul 17.30 waktu setempat setelah penyelenggara membacakan 14 poin resolusi. Salah satu resolusi yang dibacakan ialah menyerukan agar Internal Security Act (ISA) atau undang-undang sejenisnya diberlakukan kembali demi mempertahankan stabilitas negara, kemudian juga menolak keterlibatan asing dalam pemerintahan.
Sekitar 15 ribu massa Kaus Merah menyemut di Padang Merbok sejak Rabu (16/9) siang untuk mendengarkan pidato dan puisi, serta menyerukan dukungan untuk pemerintah Malaysia. Aksi ini juga digelar dalam rangka Malaysia Day, untuk memperingati berdirinya federasi Malaysia pada 16 September 1963 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini jelas bukan orang-orang kami. Kami berbicara dengan polisi dan sepakat untuk tidak ke Petaling Street. Orang luar memanfaatkan situasi ini," ucap anggota parlemen wilayah Ketereh, Tan Sri Annuar Musai kepada wartawan setelah unjuk rasa berakhir.
Seperti dilansir New Straits Times, Ketua Federasi Wilayah UMNO, Mohd Razlan Rafli meyakini bahwa bentrokan yang terjadi dipicu oleh penyusup dan provokator bayaran untuk membuat kacau unjuk rasa yang memiliki nama resmi Himpunan Rakyat Bersatu ini.
Presiden Perkasa atau National Silat Federation, organisasi etnis Melayu penyelenggara aksi ini, Tan Sri Mohd Ali Rustam menyebut mereka yang terlibat bentrokan bukan berasal dari massa Kaus Merah. "Ini jelas sabotase yang dibuat oleh pihak ketiga demi menciptakan kekacauan dalam nama Himpunan Rakyat Bersatu. Polisi harus menyelidikinya dan jika ada yang ditangkap, itu tanggung jawab mereka," ucapnya.
Bentrokan sempat terjadi ketika demonstran yang didominasi warga Melayu ini bersikeras memasuki kawasan yang dilarang dan diblokir polisi, yakni Petaling Street dan Bukit Bintang. Kedua lokasi itu dikenal sebagai kawasan bisnis etnis China dan aksi ini memicu sentimen rasial. Dua demonstran ditahan dan tiga orang, termasuk satu polisi luka-luka dalam bentrokan itu. (nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini