Seperti dilansir AFP, Kamis (10/9/2015), pengumuman ini dirilis melalui majalah ISIS, Dabiq yang disebarkan melalui Twitter. Namun tidak disebutkan lebih jelas di mana atau kapan kedua sandera ini ditangkap, serta di mana sekarang mereka ditahan. Kedua sandera ini dipublikasikan sebagai 'iklan' yang mengumumkan bahwa kedua pria itu 'dijual'.
Di bawah foto masing-masing sandera, tertulis: "Kepada siapa pun yang berkepentingan, pasukan salib, penyembah berhala dan sekutunya, seperti yang disebut oleh organisasi 'hak' manusia, tahanan ini ditinggalkan oleh pemerintahnya, yang tidak melakukan hal semaksimal mungkin untuk membeli kebebasannya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan juga bahwa tawaran ini dibatasi waktu, namun tidak disebut berlaku hingga kapan. Tidak disebutkan juga berapa jumlah uang tebusan yang diminta. Di Norwegia, Perdana Menteri Erna Solberg membenarkan bahwa satu warganya dijadikan sandera ISIS.
"Saya bisa memastikan bahwa seorang warga Norwegia diculik dan disandera di Suriah," tuturnya.
PM Solberg menyatakan, tim khusus telah dibentuk untuk menangani kasus ini. "Ini kasus yang serius dan rumit. Tujuan kami adalah membawa pulang warga negara kami dengan selamat ke Norwegia," tandas PM Solberg. (nvc/ita)











































