Sandera Warga China dan Norwegia, ISIS Minta Uang Tebusan

Sandera Warga China dan Norwegia, ISIS Minta Uang Tebusan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 10 Sep 2015 09:43 WIB
Sandera Warga China dan Norwegia, ISIS Minta Uang Tebusan
Ilustrasi (Rodi Said/REUTERS)
Damaskus - Kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim menyandera satu warga China dan satu warga Norwegia. ISIS meminta uang tebusan bagi pembebasan kedua sandera ini.

Seperti dilansir AFP, Kamis (10/9/2015), pengumuman ini dirilis melalui majalah ISIS, Dabiq yang disebarkan melalui Twitter. Namun tidak disebutkan lebih jelas di mana atau kapan kedua sandera ini ditangkap, serta di mana sekarang mereka ditahan. Kedua sandera ini dipublikasikan sebagai 'iklan' yang mengumumkan bahwa kedua pria itu 'dijual'.

Di bawah foto masing-masing sandera, tertulis: "Kepada siapa pun yang berkepentingan, pasukan salib, penyembah berhala dan sekutunya, seperti yang disebut oleh organisasi 'hak' manusia, tahanan ini ditinggalkan oleh pemerintahnya, yang tidak melakukan hal semaksimal mungkin untuk membeli kebebasannya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bagian paling bawah tertulis: "Siapa saja yang ingin membayar uang tebusan untuk pembebasannya dan pemindahannya bisa menghubungi nomor telegram di bawah."

Ditambahkan juga bahwa tawaran ini dibatasi waktu, namun tidak disebut berlaku hingga kapan. Tidak disebutkan juga berapa jumlah uang tebusan yang diminta. Di Norwegia, Perdana Menteri Erna Solberg membenarkan bahwa satu warganya dijadikan sandera ISIS.

"Saya bisa memastikan bahwa seorang warga Norwegia diculik dan disandera di Suriah," tuturnya.

PM Solberg menyatakan, tim khusus telah dibentuk untuk menangani kasus ini. "Ini kasus yang serius dan rumit. Tujuan kami adalah membawa pulang warga negara kami dengan selamat ke Norwegia," tandas PM Solberg. (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads