Badai pasir ini melanda sebagian besar wilayah Libanon, Suriah, Israel, Yordania dan Siprus. Di Libanon, dampak badai pasir ini paling parah dirasakan para pengungsi Suriah yang tinggal di kamp-kamp pengungsian resmi dan tak resmi.
Kementerian Kesehatan Libanon menyatakan, dua wanita telah meninggal di rumah sakit di wilayah Bekaa Valley dikarenakan badai pasir ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait situasi ini, aparat kepolisian Libanon membagi-bagikan masker di jalan-jalan sibuk di perkotaan. Otoritas pun mengingatkan warga yang menderita masalah kesehatan, juga warga lanjut usia dan wanita hamil agar tetap berada di dalam rumah.
Sementara di Suriah, dilaporkan enam orang tewas akibat badai pasir ini, termasuk dua bocah. Menurut media di Suriah, badai ini juga telah menyebabkan pertempuran antara pasukan Suriah dan pemberontak di Provinsi Idlib dan Hama terhenti.
Menurut kantor berita resmi Suriah, SANA, cuaca buruk ini antara lain disebabkan oleh sistem tekanan rendah di seluruh kawasan dan pasir yang terhembus dari timur. SANA menyatakan, jarak pandang yang buruk akibat badai pasir ini bisa berlanjut hingga beberapa hari ke depan. (ita/ita)











































