Bom yang diledakkan di dermaga Sathorn jatuh ke air dekat terminal kapal di Sungai Chao Phraya pada Selasa, 18 Agustus. Tidak ada korban jiwa akibat ledakan di Sathorn, namun jika bom ini meledak di darat, diperkirakan banyak korban jiwa berjatuhan.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir media setempat, Bangkok Post, Rabu (19/8/2015), Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Jenderal Polisi Somyot Pumpunmuang menyebut tim penyelam berhasil menemukan serpihan-serpihan logam yang berasal dari bom pipa yang dilemparkan dari jembatan Taksin, dekat terminal waterway dan stasiun BTS (Bangkok Mass Transit System) Saphan Taksin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenderal Polisi Somyot menyebut, ada lebih dari satu pelaku yang mendalangi dua ledakan ini. Menurutnya, ada dugaan keterlibatan warga Thailand dan warga negara asing dalam ledakan ini.
"Saya bisa memberitahu Anda sekarang, bahwa tidak hanya warga negara asing yang terlibat dalam insiden ini, tapi beberapa warga Thai juga ikut terlibat," sebut Somyot.
Somyot menyebut, tidak mungkin warga negara asing begitu saja memasuki jembatan Taksin, yang tidak hanya bagi kendaraan tapi juga terdapat rel kereta. "Pasti ada warga Thai yang terlibat, yang hatinya bukan Thailand," imbuhnya.
Bom Sathorn diperkirakan memiliki jangkauan ledakan hingga 35-50 meter, atau separuh dari bom yang meledak di Kuil Erawan. Korban tewas akibat ledakan di Kuil Erawan pada Senin, 17 Agustus mencapai 20 orang dengan korban luka mencapai 125 orang. Polisi masih memburu tersangka yang terekam CCTV di Kuil Erawan dan komplotannya.
(nvc/ita)











































