Lebih dari 800 pria, wanita dan anak-anak diselamatkan dari kapal imigran gelap yang ditinggalkan pelaku di perairan Teluk Benggala dalam beberapa bulan terakhir. Insiden seperti ini marak usai otoritas Thailand melakukan operasi pemberantasan sindikat penyelundup manusia di wilayahnya.
Dibutuhkan proses panjang untuk memverifikasi asal kewarganegaraan para imigran tersebut. Apalagi pada awalnya, Myanmar maupun Bangladesh sama-sama tidak menunjukkan kesediaan untuk menampung para imigran ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Myanmar menyebutkan, proses verifikasi para imigran lainnya masih berlangsung. Namun dari ratusan imigran gelap yang diselamatkan, tidak disebut secara rinci jumlah imigran asal Bangladesh dan juga jumlah imigran asal Myanmar.
"Sisanya 230 warga Bangladesh akan dipulangkan sesegera mungkin. Pihak Bangladesh juga melakukan proses verifikasi secara ketat," tutur seorang pejabat pemerintah Myanmar di Rakhine kepada AFP.
Menurut pejabat yang enggan disebut namanya ini, upaya pemulangan imigran sempat terkendala oleh banjir yang menyapu Myanmar dalam beberapa minggu terakhir. Pada Juni dan Juli lalu, otoritas Myanmar secara bertahap telah memulangkan ratusan imigran ke Bangladesh. (nvc/ita)