ISIS di Mesir Ancam Bunuh Sandera Kroasia dalam 48 Jam

ISIS di Mesir Ancam Bunuh Sandera Kroasia dalam 48 Jam

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 06 Agu 2015 16:04 WIB
ISIS di Mesir Ancam Bunuh Sandera Kroasia dalam 48 Jam
Ilustrasi (Rodi Said/REUTERS)
Kairo - Militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Mesir merilis video yang menampilkan sandera asal Kroasia. ISIS mengancam akan membunuh sandera tersebut dalam 48 jam.

Ancaman ini berlaku jika otoritas Mesir tidak membebaskan wanita-wanita muslim yang ditahan di penjara Mesir. Sandera asal Kroasia yang muncul dari video itu, disebut bekerja untuk perusahaan Prancis. Ardiseis Egypt, unit perusahaan Prancis CGG yang bergerak dalam sektor geologi gas dan minyak, mengakui bahwa salah satu stafnya diculik sejak 22 Juli lalu, ketika bepergian ke Kairo, Mesir.

"Ardiseis Egypt mengetahui bahwa dia adalah sandera yang muncul dalam video yang dirilis oleh Sinai Province dari ISIS," demikian pernyataan pihak perusahaan Ardiseis Egypt, seperti dilansir Reuters, Kamis (6/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video ISIS yang diberi judul 'Pesan untuk pemerintah Mesir' dan diunggah ke forum online tersebut, terlihat seorang pria berlutut dan mengenakan seragam tahanan warna oranye, yang sering dikenakan sandera ISIS. Pria itu menyebut dirinya sebagai Tomislav Salopek (30) dari Kroasia. Seorang militan bermasker terlihat berdiri di dekat Salopek, sambil membawa pisau di tangannya. Bendera hitam khas ISIS terlihat di belakang Salopek.

"Prajurit ISIS ... Wilayet Sinai, menangkap saya pada Rabu, 22 Juli 2015. Mereka ingin menukar saya dengan wanita-wanita muslim yang ditahan di penjara Mesir. Hal ini harus dilakukan sebelum 48 dari sekarang. Jika tidak, prajurit Wilayet Sinai akan membunuh saya," tutur Salopek.

Wilayet Sinai merupakan nama Arab dari Sinai Province. Kelompok Sinai Province memiliki nama Ansar Bayt al-Maqdis, sebelum menyatakan sumpah setia kepada ISIS yang merajalela di Suriah dan Irak.

"Menteri Luar Negeri Kroasia Vesna Pusic akan mengunjungi Kairo, menindaklanjuti konsultasi dengan mitranya di Mesir," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Kroasia, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut. (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads