Palmer yang gemar berburu, membunuh singa Cecil yang dilindungi pada awal bulan ini. Cecil merupakan daya tarik utama para pengunjung Taman Nasional Hwange. Singa ini juga bagian dari penelitian University of Oxford dan pada lehernya dipasangi GPS untuk melacak keberadaannya.
Palmer dan pemandunya memancing singa Cecil hingga keluar taman nasional dan membidiknya dengan panah. Selama 40 jam berikutnya, singa Cecil bertahan hidup sebelum terlacak oleh Palmer dan ditembak dengan senapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah menembak, Palmer memajang foto bersama Cecil yang sudah mati di laman facebook-nya. Dia berpose sambil tersenyum puas. Baginya, ini adalah sebuah 'piala' dalam urusan berburu. Padahal itu jelas hewan langka yang dijadikan objek penelitian.
Pemburu profesional Zimbabwe yang membantu Palmer telah diadili atas dakwaan gagal mencegah perburuan ilegal. Kini, pemerintah Zimbabwe mendesak agar Palmer diekstradisi di AS agar bisa diadili.
Mendukung langkah Zimbabwe, petisi online pun digaungkan. Sedikitnya ada 192 ribu warga AS yang menandatangi petisi di situs Gedung Putih. Jumlahnya lebih banyak lagi di petisi online lain.
"Kami mendesak menteri luar negeri John Kerry dan Jaksa Agung Loretta Lynch untuk bekerjasama penuh dengan Zimbabwe dan mengekstradisi Walter Palmer sesuai permintaan pemerintah Zimbabwe," tulis petisi tersebut.
![]() |
Di internet, kecaman datang silih berganti. Lewat tagar #CecilTheLion, suara-suara miring muncul. Mereka memaki Palmer sampai mengungkapkan kesedihannya. Dunia seolah berduka dengan kepergian Cecil. Apalagi singa gagah itu memiliki ciri khas karena memiliki bulu hitam di sekeliling wajahnya.
Kantor Palmer di Minnesota jadi sasaran demo. Banyak orang memajang poster kecaman di depan kantor yang akhirnya ditutup tersebut. Salah satunya bahkan ada yang bertuliskan: pembunuh, membusuklah di neraka dan lain-lainnya. Sebuah lukisan mural bergambar singa Cecil dipajang di luar kantor.
Dalam keterangannya ke media lokal, Palmer bersikeras perburuan yang dilakukannya adalah legal karena mendapat izin otoritas Zimbabwe. Namun dia mengaku menyesal telah membunuh Cecil dan mengklaim tak tahu-menahu singa yang dibunuh itu adalah singa yang dilindungi.
Setelah pernyataan itu, Palmer menghilang. Namun, baru-baru ini dia mengontak otoritas AS dan siap mengikuti proses hukum.
![]() |
Halaman 2 dari 2