Mantan Presiden India APJ Abdul Kalam Tutup Usia

Mantan Presiden India APJ Abdul Kalam Tutup Usia

Taufan Noor Ismailian - detikNews
Selasa, 28 Jul 2015 05:11 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Mantan Presiden India dan Ilmuwan terkenal Avul Pakir Jainulabdeen (APJ) Abdul Kalam meninggal dunia pada Senin (27/7/2015). Sosok yang berperan penting dalam tes senjata nuklir di India ini meninggal dunia di usia 83 tahun.

Sebelum meninggal, Kalam roboh akibat serangan jantung saat mengajar di Indian Institute of Management di Shillong, India. Seketika itu juga, Kalam langsung dilarikan ke RS Bethany.

"Kami mencoba untuk menyembuhkan kembali tapi tidak bisa," ujar pengawas medis, John Sailo seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (28/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah India menyatakan, warga India akan berkabung selama tujuh hari untuk mengenang sosok APJ Abdul Kalam yang menjabat sebagai presiden ke-11 di India antara tahun 2002 hingga tahun 2007. Adapun, jenazah Abdul Kalam akan diterbangkan ke New Delhi pada Selasa (28/7/2015).

Perdana Menteri India, Narendra Modi memberikan penghormatan terhadap sosok Abdul Kalam. Dia mengaku selalu mengagumi kecerdasan serta banyak belajar darinya.

"India berduka atas hilangnya seorang ilmuwan besar, sosok presiden dan sosok individu yang memberikan inspirasi," ujarnya.

Selama memimpin India, Kalam dikenal sebagai sosok presiden rakyat. Selama di luar tugas negara, dia selalu menemui anak-anak muda dan memberikan ceramah ilmiah.

Lahir dari keluarga miskin seorang tukang perahu di Rameswaram, sebuah kota pantai di selatan wilayah Tamil Nadu, India pada 15 Oktober 1931. Untuk membantu perekonomian keluarganya, Kalam semasa kecil sibuk berjualan koran.

Setelah menyelesaikan kuliahnya di teknik penerbangan di Madras Institute of Technology, Kalam bekerja sebagai seorang insinyur kedirgantaraan pada Badan Pertahanan Penelitian dan Pengembangan Organisasi (DRDO) dan Indian Space Research Organisation (ISRO). Saat menjadi insinyur, Kalam memberikan kontribusi untuk pengembangan satelit pertama India Launch Vehicle (SLV-III).

Pada tahun 1992 hingga tahun 1999, Kalam kemudian menjadi Penasehat Ilmiah untuk Menteri Pertahanan, Penelitian dan Pengembangan. Saat itu, Kalam bekerja sama dengan Departemen Energi Atom menjadikan India memiliki senjata nuklir pada 1998.

(tfn/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads