Dalam rilis resmi yang disampaikan oleh pihak universitas, Rabu (22/7), Al Quran itu terdiri dari dua lembar perkamen. Ada beberapa bagian ayat dari surat Al Kahfi sampai Thaha di dalam perkamen tersebut. Namun tak semuanya utuh karena faktor usia.
Ayat Al Quran di perkamen tersebut ditulis dengan tinta kuno menggunakan huruf Arab yang dikenal dengan Hijaiyah. Selama bertahun-tahun, manuskrip tersebut itu tercampur dengan lembaran perkamen lainnya.
![]() |
Perkamen tersebut dikumpulkan sejak tahun 1920an oleh Alphonse Mingana, seorang Imam yang lahir di dekat kota Mosul-Irak namun tinggal di Inggris. Koleksi Mingana kemudian disimpan di Universitas Birmingham di bawah Perpustakaan Riset Cadbury.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil tes radiokarbon menyebutkan bahwa perkamen tersebut ditulis antara tahun 568 hingga 645 masehi. Ini berarti ditulis berdekatan dengan masa Nabi Muhammad SAW yang hidup antara tahun 570 hingga 632 masehi.
Lembaran lain Al Quran tersebut, berada di Bibliothèque Nationale de France in Paris. Perkamen-perkamen tersebut berhasil 'selamat' menembus waktu dan membuktikan bahwa isi Al Quran memang tidak pernah berubah sejak diwahyukan.
Rencananya, Al Quran tersebut akan ditampilkan ke publik di The Barber Institute of Fine Arts, University of Birmingham, mulai tanggal 2 Oktober sampai 25 Oktober 2015. (mad/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini