Sejak menyatakan diri maju sebagai calon presiden dari Partai Republik, kehadiran Trump memang selalu jadi sensasi. Sejumlah pernyataannya kerap memojokkan pihak lain, bahkan ada yang bernada menghina.
Akibatnya, sejumlah reaksi pun bermunculan. Ada yang memutuskan kerjasama seperti pengusaha asal Meksiko, Carlos Slim. Dia membatalkan kerjasama perusahaan televisi miliknya dengan Donald Trump. Alasannya, Trump berkomentar menghina orang Meksiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa pun itu, yang jelas, popularitas Trump semakin hari semakin meningkat. Hal ini terlihat dari survei terbaru yang dilakukan ABC News dan Washington Post, yang menyebutkan Trump mendapat dukungan 21 persen untuk kandidat dari Republik, mengalahkan calon-calon lainnya.
Sedikitnya ada tiga hal yang membuat miliarder itu jadi bahan gunjingan di twitter. Mulai dari me-retweet sebuah foto pembunuh, memasang foto tentara NAZI, hingga me-retweet kembali foto seorang penjahat.
Berikut tiga kicauan Trump yang berbuah ejekan di media sosial:
1. Me-retweet Foto Pembunuh
Donald Trump dikenal sering me-retweet kicauan yang bertujuan amal. Namun kebaikannya pernah disalahgunakan oleh sebuah akun komedian. Komedian tersebut membuat postingan meminta bantuan kepada Trump, namun ternyata foto yang dipasang pemilik akun tersebut adalah pembunuh.
"Orang tua saya yang sudah meninggal dunia mengatakan Anda adalah inspirasi besar. Bisakah Anda meng-RT untuk mengenang mereka?" demikian permintaan akun komedian tersebut disertai foto seorang pria dan wanita.
![]() |
Belakangan diketahui, pasangan tersebut adalah seorang pembunuh berantai bernama Fred dan Rose West. Ketidaktahuan Trump terhadap dua sosok itu pun menuai olok-olokan di media sosial.
2. Memajang Foto Tentara NAZI
Donald Trump pernah memposting di twitter sebuah foto dirinya dengan latar belakang bendera Amerika Serikat dan tentara. Ternyata, setelah diteliti ulang, tentara di dalam foto bukan dari Amerika Serikat (AS), melainkan tentara NAZI.
Kicauan yang sudah didelete tersebut berisi foto Trump di bawah bayang-bayang bendera AS. Tepatnya di balik bintang-bintang. Sementara di balik garis merah, ada bayangan tentara yang sedang memanggul senjata.
Trump menulis kalimat: We need real leadership, we need results, lets put US back into busines.
Nah, rupanya foto tentara di dalamnya yang jadi persoalan. Dari sekian banyak foto tentara AS, tim kampanye Trump malah memilih foto NAZI, yang pernah menjadi rival AS di perang dunia ke II.
![]() |
Media Mother Jones melakukan penelusuran soal foto tersebut. Mereka mewawancarai fotografernya, George Cairns, yang memastikan foto itu diambil lima tahun lalu di dekat Kent, Inggris, saat acara reka ulang Perang Dunia II.
"Saya punya foto tentara Amerika juga, tapi untuk beberapa alasan, politisi selalu mendownload foto NAZI," cerita Cairns.
3. Kembali Me-retweet Pembunuh
Donald Trump tak belajar dari kesalahan sebelumnya. Dia pun dikerjai lagi. Sebuah akun yang meminta dukungannya, ternyata malah memajang foto pembunuh istri.
Sebuah akun bernama @russiannavyblog menyatakan dukungannya untuk Trump. Dia memajang seorang pria berseragam tentara AS. Trump pun me-retweet-nya.
![]() |
Belakangan, ternyata foto yang di-RT oleh Trump adalah Jeffrey MacDonald, mantan dokter tentara yang divonis bersalah karena membunuh istrinya yang hamil dan dua anak putrinya.
"Lagi-lagi Donald Trump membuktikan dirinya bukan orang yang 'pintar'," tulis Mother Jones mengomentari hal ini.
Halaman 2 dari 4














































